Mohon tunggu...
Hasya Ratu Shaina
Hasya Ratu Shaina Mohon Tunggu... Human Resources - Mahasiswa

Perkenalkan nama saya Hasya Ratu Shaina, saya seorang mahasiswa Universitas Airlangga.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Alasan Minimnya Pejalan Kaki di Indonesia

5 Juni 2024   21:54 Diperbarui: 6 Juni 2024   23:50 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Berjalan kaki merupakan salah satu aktivitas yang sangat mudah untuk dilakukan dan memiliki banyak manfaat. Hal ini juga merupakan salah satu bentuk mobilitas yang paling dasar. Aktivitas berjalan kaki juga berdampak pada kesehatan fisik maupun mental. Tak hanya bermanfaat bagi manusia, dengan membiasakan berjalan kaki maka akan menciptakan ramah lingkungan karena rendahnya penggunaan transportasi. Di luar negeri, aktivitas berjalan kaki sudah menjadi budaya bagi mereka. Dibandingkan dengan negara kita, jumlah pejalan kaki sangatlah minim.

"Masyarakat Indonesia malas jalan kaki?"

Sebenarnya apa sih alasan-alasan yang menyebabkan rendahnya pejalan kaki?

1. Kondisi Trotoar yang Rusak

Trotoar di Indonesia kebanyakan sempit dan rusak dikarenakan penyalahgunaan trotoar. Terkadang kendaraan bermotor menaiki trotoar secara ilegal dengan maksud menerobos kemacetan di jalan. Pedagang kaki lima menempati trotoar untuk berjualan. Selain itu, kurangnya trotoar di beberapa daerah.

2. Kurangnya Fasilitas Penyebrangan

Jembatan penyebrangan dan zebra cross seringkali tidak berfungsi dengan baik. Lampu untuk pejalan kaki yang ingin menyebrang juga terkadang tidak ditemukan dalam fasilitas tersebut, sehingga hal ini dapat membahayakan pejalan kaki.

3. Tidak Sadar dengan Manfaatnya

Dengan rutin melakukan aktivitas berjalan kaki, sebenarnya sudah termasuk olahraga. Dengan berolahraga jalan kaki, jelas akan berdampak besar terhadap kesehatan tubuh.

4. Tingkat Kenyamanan yang Kurang untuk Pejalan Kaki

Cuaca yang sangat terik dan panas membuat masyarakat Indonesia tidak kuat jika harus membiasakan berjalan kaki. Mengingat iklim kita tropis kurang cocok untuk dijadikan kebiasaan berjalan kaki.

5. Budaya Indonesia

Masyarakat Indonesia sudah ketergantungan dengan berkendara daripada berjalan kaki. Maka dari itu, sudah tidak heran apabila masyarakat lebih memilih untuk menggunakan transportasi untuk bepergian atau memulai aktivitas mereka. Polusi udara yang dihasilkan dari transportasi juga sangat mengganggu kenyamanan untuk berjalan kaki.

Lalu apa saja hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan minat pejalan kaki?

1.  Perbaikan Infrastruktur

Diharapkan pemerintah dapat membangun infrastruktur yang baik, layak, dan aman. Berharap trotoar di Indonesia dapat ditemukan di banyak tempat dengan memperhatikan lebar jalan trotoar, kelayakan trotoar, dan aturan yang ketat untuk penggunaan jalan trotoar. Memperbaiki lampu lalu lintas untuk penyebrangan pejalan kaki agar memberikan rasa aman kepada pejalan kaki.

2. Membuat Edukasi

Melakukan edukasi kepada masyarakat dengan menjelaskan manfaat-manfaat berjalan kaki untuk kesehatan fisik dan mental. Tak hanya itu, dengan mengurangi penggunaan transportasi akan berdampak besar pada pengurangan polusi udara dan juga ramah terhadap lingkungan.

3. Membuat Program

Mengadakan car-free day untuk memeriahkan masyarakat membiasakan diri berjalan kaki. Membuat komunitas pejalan kaki dengan mempromosikan pentingnya kebiasaan berjalan kaki.

4. Memberi Dukungan

Dengan adanya dukungan dari pemerintah, diharapkan adanya kebijakan-kebijakan baru untuk meningkatkan kualitas infrastruktur dan terjaminnya keamanan untuk pejalan kaki di Indonesia.

Jadi, orang Indonesia itu bukan malas untuk membiasakan diri berjalan kaki. Namun, terdapat beberapa kombinasi faktor yang menyebabkan masyarakat enggan untuk terbiasa berjalan kaki, yaitu  kondisi trotoar yang rusak, kurangnya fasilitas penyebrangan, tidak sadar dengan manfaatnya, tingkat kenyamanan yang kurang, dan budaya Indonesia. Namun dengan solusi perbaikan infrastruktur, edukasi kepada masyarakat, membuat program, dan memberikan dukungan kepada mereka, diharapkan dapat mengubah kebiasaan masyarakat Indonesia agar terciptanya kualitas makhluk hidup.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun