Mohon tunggu...
hastuti
hastuti Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Tinggal di Makassar, sedang melanjutkan pendidikan Pascasarjana Tekni Kelautan ITS

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Upaya Menanggulangi Abrasi di Kawasan Pesisir Pantai Galesong Kabupaten Takalar

7 Januari 2021   08:01 Diperbarui: 7 Januari 2021   10:49 1830
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 2 Peta Galesong (Sumber Gambar: Google earth)

Gambar 7. Tempat pemakaman umum yang tersabu ombak (Sumber Gambar : KOMPAS.COM/HENDRACIPTO
Gambar 7. Tempat pemakaman umum yang tersabu ombak (Sumber Gambar : KOMPAS.COM/HENDRACIPTO

5. Penyebab Terjadinya Abrasi di Galesong Kabupaten Takalar

Abrasi yang menimpah Kawasan di wilayah pesisir pantai Galesong dikarenakan oleh dua factor yakni factor alam (tingginya curah hujan) dan factor yang dilakukan aktivitas manusia, salah satunya diduga sejak adanya penambangan pasir/penyedotan pasir di laut untuk reklamasi dikawasan Makassar.

 6. Upaya Penanggulan Abrasi 

Salah satu cara yang telah dilakukan oleh masyrakat setempat yakni dengan penangan secara manual memasukkan pasir ke dalam karung untuk disusun menjadi tanggul penahan ombak dan membuat bronjong atau keranjang kawat yang membungkus batu kali disepanjang pantai Galesong.

Adapun cara lain yang bisa dilakukan dalam menangani resiko terjadinya abrasi di sekitar Kawasan Pesisir Pantai Galesong yakni:

  • Melakukan penanaman mangrove yang berperan sebagai penahan ombak, penahan angina, pengendali banjir, dan menahan rembesan air asin
  • Pembangunan revetment merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan masyarakat dengan membangun tembok atau menumpuk batu dan pasir berkarung yang ditumpuk
  • Pembangunan Groin, yang cocok apabila pantai yang akan diamankan berupa pantai pasir. Bangunan yang dipergunakan untuk mengurangi atau mengatur, biasanya berupa satu seri krib laut (groin) yang dibangun tegak lurus pantai. Tugas utama bangunan ini adalah menangkap dan membatasi gerakan sedimen (endapan material) sepanjang pantai. Pengurangan tenaga gelombang yang menghantam pantai dapat dilakukan dengan membuat bangunan pemecah gelombang sejajar pantai (offshore breakwater). Dengan adanya bangunan ini gelombang yang datang akan menghantam pantai sudah pecah pada suatu tempat yang agak jauh dari pantai, sehingga gelombang yang sampai di pantai cukup kecil.
  • Relokasi Bangunan dapat dilakukan oleh masyarakat yang memiliki bangunan yang terkena dampak abrasi baik rumah, warung maupun bangunan lainnya. Selain dapat dilakukan secara mandiri, upaya ini juga dapat dilakukan atau dipelopori oleh pemerintah. Hal ini bertujuan untuk menghindari genangan air.

Beberapa cara diatas dalam upaya menanggulagi abrasi. Dalam melindungi pemukiman pendudukan disekitar pantai serta melindungi destinasi/objek wisata yang berada di Kawasan Pesisir pantai Galesong agar tidak merusak dan menurunkan laju ekonomi masyarakat dan pemerintah setempat, salah satu efektif yang digunakan di Kawasan pesisir pantai dengan membangun pemecah gelombang (groin) tetapi ini memerlukan biaya yang tinggi, sehingga peran dari Pemerintah daerah dan Provinsi Sulawesi Selatan sangat dibutuhkan dalam merancang proyek besar untuk menanggulangi abrasi ini.

7. Kesimpulan

Abrasi adalah proses terkikisnya material penyusun pantai oleh gelombang dan material hasil kikisan itu terangkut ke tempat lain oleh arus. Di Kabupaten takalar merupakan salah satu wilayah provinsi Sulawesi selatan yang berada di wilayah pesisir pantai dan berbatasan daengan Laut Flores dan selat Makassar. Salah satu kecamatan yang merasakan dampak abrasi di kabupaten Takalar adalah Kecamatan Galesong. Abrasi yang terjadi di sepanjang wilayah pesisir Galesong Kabupaten Takalar terus terjadi.

Akibatnya abrasi telah melanda lima desa yakni Desa Palalakang, Desa Galesong Baru, Desa Galesong Kota, Desa Boddia dan Desa Mappakalompo. Kondisi semakin memprihatinkan, khususnya di Dusun Boddia, Desa Galesong kota dimana sejumlah rumah masyrakat jadi semakin dekat dengan pantai, seperti yang terlihat pada gambar 1. Selain itu tiga lokasi di tempat pemakaman umum (TPU) juga hilang tersapu oleh ombak, sudah puluhan kuburan yang hilang bahkan ada beberpa makam yang terlihat kain kafannya dan tulang belulang beserahkan, Abrasi yang terjadi sangat memprihatikan dan mengacam masyrakat sekitar. Penyebab brasi yang menimpah Kawasan di wilayah pesisir pantai Galesong dikarenakan oleh dua factor yakni factor alam (tingginya curah hujan) dan factor yang dilakukan aktivitas manusia, salah satunya diduga sejak adanya penambangan pasir/penyedotan pasir di laut untuk reklamasi dikawasan Makassar.

Sehingga perlunya dilakukan upaya penangulangan untuk sementara dengan menggunakan dengan penangan secara manual memasukkan pasir ke dalam karung untuk disusun menjadi tanggul penahan ombak. Serta dalam melindungi pemukiman pendudukan disekitar pantai serta melindungi destinasi/objek wisata yang berada di Kawasan Pesisir pantai Galesong agar tidak merusak dan menurunkan laju ekonomi masyarakat dan pemerintah setempat, salah satu efektif yang digunakan di Kawasan pesisir pantai dengan membangun pemecah gelombang (groin) tetapi ini memerlukan biaya yang tinggi, sehingga peran dari Pemerintah daerah dan Provinsi Sulawesi Selatan sangat dibutuhkan dalam merancang proyek besar untuk menanggulangi abrasi ini.

DAFTAR PUSTAKA
 
Hajrah, Andi, 2016. Pengelolaan Sumberdaya Pesisir Yang Berkelanjutan Bagi Pengembangan Kawasan Pesisir Di Kecamatan Galesong Selatan Kabupaten Takalar. UIN Alauddin Makassar
Hidayat, Rahmat, 2012. Upaya Pemerintah Kabupaten Bengkalis Dalam Penanggulangan Abrasi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau
Panranngi, A. I, 2011. Pemanfaatan Lahan Kawasan Pesisir Galesong Berbasis Analisis Resiko Bencana Abrasi. Staf Pengajar Jurusan Teknik Pwk, Uin Alauddin Makassar.
https://takalarkab.bps.go.id

Oleh Hastuti

NPR. 6020201003

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun