Masalah maldistribusi dan kurangnya dokter merupakan masalah yang cukup besar. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Baik itu faktor internal maupun faktor eksternal. Dalam hal ini ada beberapa faktor yang dapat menyebabkannya :
Yang pertama adalah faktor biaya pendidikan fakultas kedokteran. Dalam salah satu survei koran kompas pada tanggal 29 juli 2022 mengenai analisis biaya kuliah 12 fakultas, fakultas kedokteran menempati urutan paling bantet.Â
Dengan rata-rata biaya kuliah selama 8 semester sebesar Rp, 388, 8 juta. Biaya yang mahal ini disebabkan oleh biaya praktek laboratorium yang tinggi.Â
Walaupun begitu tidak dapat dipungkiri bahwa profesi dokter memiliki gaji yang besar dan memiliki prestise yang tinggi dalam masyarakat Indonesia.Â
Namun apabila biaya kuliahnya saja sebesar itu siapakah yang sanggup membayar?Â
Ujung-ujungnya hanyalah masyarakat kelas menengah ke atas saja yang bisa mengikuti program kuliah kedokteran ini. Tetapi juga tidak dapat dipungkiri bahwa hal ini dapat ditekan melalui program beasiswa dan juga mengikuti jalur SBMPTN dan SNMPTN, tetapi tetap saja masihlah sulit untuk memasukinya.
Yang kedua adalah jumlah fakultas dan kuota penerimaan yang masih sangat terbatas. Hal ini dapat dipengaruhi oleh jumlah dosen pengajar yang kurang sehingga sulit sekali untuk mendirikan atau membuat suatu fakultas baru.Â
Dalam pendidikan kedokteran Dosen pengajarnya juga merupakan dokter baik itu spesialis maupun tidak. Tetapi bila jumlahnya saja sedikit maka jam kerja dokter pun akan semakin bertambah. Bila begitu maka akan sedikit sekali dokter yang ingin menjadi dosen pengajar di universitas-universitas.
Yang ketiga adalah bahwa banyak dari calon dokter terpaksa berhutang besar demi bisa menyelesaikan pelajarannya. Kedua faktor sebelumnya mendorong terjadinya faktor ketiga ini. Biaya yang tinggi dan juga sulit membuat para dokter ingi mendapatkan bayaran yang setimpal.Â
Maka pada akhirnya demi melunasi semua utangnya banyak dari mereka yang memilih untuk bekerja di pulau Jawa yang memiliki jumlah gaji yang tinggi dan juga rumah-rumah sakit swasta. Mereka tidak mau untuk bekerja di tempat-tempat yang jauh dan bergaji sedikit. Maka dari itu pada kahirnya banayk dokter-dokter yang berpusat di jawa.
Dampak Kekurangan Dokter di Indonesia