Mohon tunggu...
Hastira Soekardi
Hastira Soekardi Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu pemerhati dunia anak-anak

Pengajar, Penulis, Blogger,Peduli denagn lingkungan hidup, Suka kerajinan tangan daur ulang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hampa

26 Juni 2024   03:00 Diperbarui: 26 Juni 2024   03:01 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tetesan air mata selalu turun saat tahu semua itu hilang dalam sekejap

Mimpi bisa bersama melakukan apapun

Tapi kenyataannya semua sirna karena  tak ada lagi ikatan yang menyatu

Semua mimpi hilang dengan rasa gelisah dan takutnya

Ketakutan dan gelisah itu sangat membelenggu bukan hanya dirimu tapi diriku juga

Sekarang hanya butuh sabar dan butuh kuat untuk tidak meneteskan air mata

Sampai rasa itu hilang sedikit demi sedikit

Menerima dengan keikhlasan kalau mimpi itu bukan buatku

Sekarang mari berteman dengan suara hati, dengan suara gemercik minyak

Bertahan dengan kerutinan yang kadang membosankan

Duduklah dalam sepi

Jika kau tahu sepi itu akan selalu menemanimu sampai akhir hayat

Dan kesabaran ini semoga ada balasan yang menghibur hati

Ada saat-saat senang dalam kesunyian

Yang akan menyembuhkan hati yang penuh harap

Sampai hati ini ikhlas

Cirebon, 26 Juni 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun