Ingin kulangkahkan kaki untuk pulang tapi langkahku seperti ada yang menahan
Riuh , senyap suara hati nurani yang membuat aku bimbang
Adakah yang menungguku pulang?
Atau aku hanya menjadi beban buat semua yang ada
Kini dalam diam dan bisu aku masih memandang dari kejauhan kampungku
Seperti butiran debu yang hanya tampak kecil saja
Di sini masih kupandangi , masihkah pantas untuk pulang
Di saat masih ada keraguanku untuk sujud di haribaan ibu
Masih terbayang amarah ibu di pojok rumah kecil dengan mata berlinang
Tapi air mata ibu tak pernah melunakan hati ini untuk sekali lagi merendah
Tapi ada kesombongan yang membuat langkahku pergi
Dengan sejuta luka di hati ibu tapi semua itu tak membuat hatiku luluh
Kini di saat semua terpuruk aku baru ingat pulang tapi apa sudah terlambat?
Apa hati terluka itu akan merangkul diriku lagikah
Aku rindu tapi sulit melamngkahkan kaki ini seperti ada batu yang menghalangi
Tapi aku harus pulang sebelum semuanya terlambat
Cirebon, 15 Maret 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H