Mohon tunggu...
Hastira Soekardi
Hastira Soekardi Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu pemerhati dunia anak-anak

Pengajar, Penulis, Blogger,Peduli denagn lingkungan hidup, Suka kerajinan tangan daur ulang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pulang

15 Maret 2024   02:40 Diperbarui: 15 Maret 2024   02:43 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
tadabbur.republika.co.id

Ingin kulangkahkan kaki untuk pulang tapi langkahku seperti ada yang menahan

Riuh , senyap suara hati nurani yang membuat aku bimbang

Adakah yang menungguku pulang?

Atau aku hanya menjadi beban buat semua yang ada

Kini dalam diam dan bisu aku masih memandang dari kejauhan kampungku

Seperti butiran debu yang hanya tampak kecil saja

Di sini masih kupandangi , masihkah pantas untuk pulang

Di saat masih ada keraguanku untuk sujud di haribaan ibu

Masih terbayang amarah ibu di pojok rumah kecil dengan mata berlinang

Tapi air mata ibu tak pernah melunakan hati ini untuk sekali lagi merendah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun