Singkat cerita akhirnya pak Rohim diberhentikan karena tak lulus. Dan pak Rohim mulai berteriak kalau dia dizhalimi. Dan yang mendukungnya mulai kasak kusuk mau membuat gerakan.Â
Gerakan bawah tanah. Semua usaha untuk merongrong perusahaan ternyata gak mempan termasuk ke pengadilan. Pak Rohim sudah banyak mengeluarkan uang buat protesnya tapi tetap saja dia harus berhenti dari jabatannya. Â Dia mulaii merancau.
Begitulah saat orang tak bisa menerima kekalahan akhrinya hanya mulut yang bisa bicara. Mengumpat, memaki , kalau perlu mengeluarkan kata-kata kotor.Â
Tapi semua itu tak akan menenangkan juga. Pak Rohim setelah turun jabatannya. Dia mulai suka menyendiri. Powernya sudah berkurang kini. Dia tinggal remehan yang ditinggalkan. Dia hanya pegawai biasa sama dengan yang lainnya. Dan pak Rohim hanya merenung , kariernya sudah pupus.