Mohon tunggu...
Hastira Soekardi
Hastira Soekardi Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu pemerhati dunia anak-anak

Pengajar, Penulis, Blogger,Peduli denagn lingkungan hidup, Suka kerajinan tangan daur ulang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sebuah Janji

7 Mei 2021   02:31 Diperbarui: 7 Mei 2021   02:36 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            "Tak apa akang. Esih bisa terima itu, yang penting akang ada di sisi Esih. Akang pulang ya, kalau tidak Esih jadi milik orang lain."

            "Iya, akang pulang." Aku hanya bisa berjanji. Sudah dua bulan dari janji di telepon terakhir, tapi aku belum pulang juga. Akhirnya berkat saran temanku aku meminjam uang pada temanku yang mau menolongku dengan janji aku akan mencicilnya dari ladangku kelak. Aku berterimakasih pada temanku.

Tak sabar aku pulang ke desaku. Sudah hampir 5 tahun aku tak pulang ke desaku. Kini aku akan kembali, membeli ladang dan berkebun untuk bisa menghidupi Esih. Desaku masih seperti sama seperti dulu. Tenang , damai tak seperti kota Jakarta yang setiap hari riuh .

Aku memeluk ibuku yang terlihat renta sekali. Adikku di pojokan menangis . Aku tahu beban berat yang harus mereka pikul. Tanpa diriku. aku merasa bersalah meninggalkan mereka berdua. Sore itu aku berdandan rapi, dan aku ingin ke tempat Esih untuk menuntaskan janjiku.

            "Mau kemana?"

            "Esih." Emak dan adikku saling pandang.

            "Akang belum dapat kabar dari Esih?" aku menggelengkan kepala.

            "Emang kenapa?"

            "Esih sudah menikah dan dibawa Dede pindah ke kota." Aku terdiam kaku. Tak terasa air mataku mengalir. Semua sia-sia. Janji yang sudah kutepati ternyata sia-sia

.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun