Mohon tunggu...
Hastira Soekardi
Hastira Soekardi Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu pemerhati dunia anak-anak

Pengajar, Penulis, Blogger,Peduli denagn lingkungan hidup, Suka kerajinan tangan daur ulang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Preman

15 Januari 2021   02:23 Diperbarui: 15 Januari 2021   02:27 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            "Bagaiaman ini bang Egar, demo membawa banyak kerusakan pabrik. Orang-orang itu harus ditangkap demi hukum."

            "Baik pak, akan ditangkap orang-orang yang memimpin demo." Bang Egar mulai mencari tahu siapa dalang dari semua ini. Anak buahnya yang mencari tahu. Akhirnya Todilah yang dituju bang Egar. Tetapi masarakat mulaii marah saat tahu Todi diculik dan hilang entah kemana. Sudah hampir seminggu Todi menghilang. Sudah dicari kemana-mana tak ada. Masarakat mulai resah , karena siapa tahu giliran mereka yang hilang terutama mereka yang demo.

Keadaan di sekitar pabrik semakin resah, karena Todi ditemukan di hutan dalam keadaan tak bernyawa. Masarakat percaya ini bang Egar harus bertanggung jawab. Marahnya masarakat membuat takut bang Egar. Walau dia punya anak buah tapi menghadapai marakat yang sedang marah sangat berbahaya bagi dirinya. Bang Egar melarikan diri , entah kemana. Anak buahnya mulai kehilangan pemimpinnya dan mulai melarikan diri. Kini masarakat mulai tenang kembali. Kini pemilik pabrik tersenyum kecil. Dia tak perlu memecat bang Egar yang selalu memeras dirinya. Dia hanya pakai emosi dari masarakat. Semua beres!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun