"Bagaiaman ini bang Egar, demo membawa banyak kerusakan pabrik. Orang-orang itu harus ditangkap demi hukum."
      "Baik pak, akan ditangkap orang-orang yang memimpin demo." Bang Egar mulai mencari tahu siapa dalang dari semua ini. Anak buahnya yang mencari tahu. Akhirnya Todilah yang dituju bang Egar. Tetapi masarakat mulaii marah saat tahu Todi diculik dan hilang entah kemana. Sudah hampir seminggu Todi menghilang. Sudah dicari kemana-mana tak ada. Masarakat mulai resah , karena siapa tahu giliran mereka yang hilang terutama mereka yang demo.
Keadaan di sekitar pabrik semakin resah, karena Todi ditemukan di hutan dalam keadaan tak bernyawa. Masarakat percaya ini bang Egar harus bertanggung jawab. Marahnya masarakat membuat takut bang Egar. Walau dia punya anak buah tapi menghadapai marakat yang sedang marah sangat berbahaya bagi dirinya. Bang Egar melarikan diri , entah kemana. Anak buahnya mulai kehilangan pemimpinnya dan mulai melarikan diri. Kini masarakat mulai tenang kembali. Kini pemilik pabrik tersenyum kecil. Dia tak perlu memecat bang Egar yang selalu memeras dirinya. Dia hanya pakai emosi dari masarakat. Semua beres!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H