Mohon tunggu...
Hastira Soekardi
Hastira Soekardi Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu pemerhati dunia anak-anak

Pengajar, Penulis, Blogger,Peduli denagn lingkungan hidup, Suka kerajinan tangan daur ulang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Nyinyir Dalam Duka

9 April 2020   02:30 Diperbarui: 9 April 2020   02:30 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bekunya dinding hati

Sampai tega mencaci maki dengan mulutnya

Saat duka ada di negri ini

Masih adalah hati nuranimu

Banyak tangisan di sudut-sudut kota

Tapi kau tetap saja nyinyir

Mulutmu tak berhenti menghujat

Mau kamu apa

Malam akan terasa lama saat semua ini masih terjadi

Sendi-sendi kehidupan juga sudah mulai merapuh

Dan kamu masih saja bercuap-cuap yang menyakiti

Semakin menoreh duka ini

Janganlah kau tambah duka ini

Dengan mulutmu

Hati ini , hati yang rapuh

Hanya asa , doa dan satukan hati untuk bersama memerangi ini semua

Cirebon, 9 April 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun