Memeluk segala resah saat malam-malam sepi
Terbangun dalam ketakutan
Saat peri-peri itu ada di pelupuk mataku
Menari dan terbang mengelilingi kepalaku
Ingin kutanyakan padanya, ingin kusentuh dirimu
Aku ingin berteman denganmu
Aku takut sendirian lagi
Seperti biasa dalam keheningan dan sesal dalam hidup ini
Aku tersingkir dalam perihnya hati
Aku tak punya teman lagi saat mereka menyingkir dariku
Aku teramat asing dengan diriku sendiri
Begitu berdosanya aku?
Saat tubuh kekar itu memperkosaku
Tinggal sedih dan diriku teramat asing dengan tubuhku
Nyeri yang tak terobati tapi semua orang menghindar
Hanya sepi temanku di kamar ini
Peri, tolonglah aku
Aku ingin berteman dengan dirimu
Aku ingin mengutarakan rasa di hati ini
Tapi semua orang tak mau dengar, apakah dirimu mau peri?
Peri-peri itu terus berputar, aku mulai merasa ada teman
Dan aku juga mulai memutar tubuhku terus berputar
Walau kepalaku mulai pusing tapi peri itu membuatku tenang
Terus berputar sampai tubuh tumbang dan diam tak bergerak
Cirebon, 4 Juli 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H