Waktu berpergian ke Madiun dan berziarah ke pemakaman nenek, kebetulan aku melihat di tepi pemakaman itu tumbuh pohon yang sedang berbuah. Saat aku tanyakan ternyata pohon maja yang sedang berbuah. Dan ternyata pohon maja ini punya banyak cerita dan legendanya sendiri.
Maja sendiri adalah pohon yang tahan dengan lingkungan keras tapi daunnya mudah luruh. Banyak dibudidayakan di pekaramgan tanpa perawatan yang spesial dan diambil buahnya.
Pohon ini banyak terdapat di pulau Jawa sehingga jarang banyak oang yang mengenal pohon ini. Pohon maja ini banyak dipercaya sebagai tanaman yang punya keunikan yang dipercaya oleh masarakat .
Pohon Maja Membawa kemakmuran dan kekayaaan.
Ada kisah tentang mitos dari pohon maja ini. Suatu hari ada raja hendak berburu dan dia bertemu dengan seorang brahmana. Dan brahmana itu mempersembahkan buah maja tapi raja cuek dan tetap mengejar buruannya. Tetapi akhirnya raja penasaran juga dan bertanya kepada brahmana apa manfaat buah maja itu.Â
Brahmana itu bercerita kalau ia mempersembahkan buah maja ini untuk pengorbanan dan bila Dewa Api berkenan maka buah maja dari emas akan keluar dari api.
Dewa Api akan keluar dan memberikan anugerah. Barhamna itu sudah melakukan ritual ini tapi Dewa Api tak menggubrisnya. Raja meminta buah maja itu dan berusaha agar dewa Api mau menerimanya.Â
Ternyata keberanain dari raja membuahkan hasil dan dewa Api keluar dengan buah maja emas dan diberikan anugerah. Raja menerima dari dewa Api karena keberaniannya mempertaruhkan kepalanya sendiri . Jadi kesuksesan akan bisa tercapi dari yang bersemangat daripada yang penuh keraguan. Akhirnya dipercaya membawa kemakmudarn
Pohon Maja simbol kesucian
Kisah pohon maja lambang kesucian dari suatu cerita legenda tentang Dewi Laksmi. Dia memotong dadanya untuk dipersembahkan ke dewa Siwa. Dan potongan dada itulah yang menjadi buah maja. Ada versi lain yang mengatakan kalau buah maja ini penjelmaaan Dewi Laksmi karena terlalu lama meditasi
Aku yang baru pertama kali itu melihat pohon maja yang sedang berbuah. Sungguh beruntung . Nah sebelumnya aku kira pohon jeruk bali ternyata kata yang bersihin makam itu pohon maja.
Batang pohon maja terdapat guratan-guratan yang tampak jelas terlihat sehingga tampak terlihat sebagai pohon yang sudah tua. Buahnya berbentuk bulat dengan kulit yang berwana hijau tapi daging buahnya tak enak untuk dimakan.
Tempurung buahnya yang keras yang dimanfaatkan untuk membuat perkakas rumah tangga.Jadi teringat tentang kerajaan Majapahit ternyata berasal dari buah maja yang pahit sehingga menjadi Majapahit. Dan buah maja yang langka menjadi nama kota Majalengka,begitu juga dengan kota Mojokerto.
Meski rasanya pahit tapi punya khasiat tertentu. Memang konon sesuatu yang rasanya pahit pasti punya manfaat untuk obat.
Maja ini bisa digunakan untuk pengobatan diare,meredakan lambung bengkak,menyembuhkan gatal-gatal pada kulit, mengatasi sembelit dan untuk kecantikan karena bisa melembutkan dan menghaluskan kulit. Karena buah maja ini kandunagn viamin Cnya tinggi. Dimana vitamin C penting untuk pembentukan kolagen. Kolagen sendiri berguna untuk menjaga elasistas kulit dan menjaga kelembutan kulit.
Sebetulnya buah yang dikenal dengan buah maja itu sebetulnya bernama buah berenuk tapi masarakat sudah familiar dengan buah maja.
Awalnya ditanam di benua Amerika sehingga tanaman ini bukan asli tanaamn Indonesia. Tanaman ini bisa masuk ke Indonesia lewat bangsa Belanda dan Portugis. Dan saat itu belum ada kerajaan Majapahit yang dinamakan berasal datri buah maja yang pahit.
Jadi buah maja yang asli seperti apa? Berdasarkan Wikepdia buah maja itu termasuk suku jeruk-jerukan dan punya aroma harum dan rasanya manis. Tapi entahlah mana yang benar, karena banyak cerita mitos dan legenda yang berhubungan dengan buah maja ini.
Di sisi lain aku bersyukur bisa melihat pohon maja . Selama ini hanya tahu dari buku dan bacaan pelajaran saat sekolah dulu. Pohonnya tinggi dengan daun yang rindang . Buahnya bergelantungan begitu banyak. Akhirnya secara tak sengaja bisa melihat sendir pohon maja. Kekayaan flora Indonesia yang harus dipertahankan karena ternyata pohon maja ini jarang ada banyak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H