Proses pengambilan keputusan yang dilakukan seorang pemimpin harus dapat memberikan contoh/teladan yang baik bagi yang dipimpinnya ---- Ing Ngarsa Sung Tuladha
Hasil keputusan harus mampu membangkitkan semangat untuk terus melakukan inovasi dalam melakukan pengambilan keputusan yang berpihak pada murid ---- Ing Madya Mangun Karsa
Seorang pemimpin harus terus memberikan motivasi/ bimbingan saat melakukan proses pengambilan keputusan agar diperoleh hasil sesuai dengan yang diharapkan ---- Tut Wuri Handayani
Â
 2.  Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?
Nilai -- nilai kebajikan yang diyakini seseorang akan sangat berpengaruhi dalam prinsip pengambilan keputusannya. Misalnya seorang guru yang memiliki rasa empati/kasih sayang/ kepedulian yang tinggi, cendrung memiliki prinsip pengambilan keputusan berpikir berbasis rasa peduli (melakukan apa yang kita harapkan orang lain lakukan pada kita); guru yang bersikap jujur dan komitmen kuat pada peraturan cendrung berpikir berbasis peraturan (menjunjung tinggi nilai -- nilai pada prinsip dalam diri); dan guru yang memiliki jiwa sosial tinggi cendrung berpikir berbasis hasil (melakukan sesuatu demi kebaikan banyak orang).
NIlai-nilai yang tertanam dalam diri sebagai guru penggerak diataranya berpihak pada murid, mandiri, kolaboratif, reflektif dan inovatif harus menjadi dasar dalam pengambilan keputusan. Niai-nilai tersebut akan berpengaruh kepada prinsip pengabilan keputusan yang kita ambil disesuaikan dengan situasi yang terjad dan pengaruhnya terhadap lingkungan.
3. Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan 'coaching' (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi 'coaching' yang telah dibahas pada sebelumnyaÂ
Kegiatan coaching (bimbingan) yang diberikan pendamping/fasilitator dapat menjadi bekal dalam melakukan proses pengujian keputusan secara bertahap menggunakan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Caoaching dilakukan dengan memenuhi kompetensi inti diantaranya kehadiran penuh (presence), mendengarkan aktif, dan mengajukan pertanyaan berbobot. Saat melakukan pengujian keputusan-pun sebaiknya menggunakan kompetensi inti coaching tersebut, sehingga kita dapat menggali informasi sebanyak-banyaknya dari permasalahan yang ditemui. Pengambilan keputusan menggunakan 9 langkah pengujian akan efektif jika diimbangi dengan pendekatan coaching dan dilakukan dengan kolaboratif dengan beragai pihak.
Pengambilan keputusan adalah suatu keterampilan, semakin sering kita melakukannya maka semakin terlatih, fokus, dan tepat sasaran. Dalam pengambilan keputusan sangat diperlukan keterampilan coaching karena dengan keterampilan coaching pendidik dapat menjadi coach bagi dirinya sendiri dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan dalam memprediksi hasil apakah keputusan yang diambil efektif dan dapat dipertanggungjawabkan, dan melihat berbagai pilihan solusi yang berkaitan juga dengan investigasi opsi trilema untuk pengambilan keputusan yang baik.Â
 4.  Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?