Mohon tunggu...
Hastian Akbar Stiarso
Hastian Akbar Stiarso Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Diplomasi Kemanusiaan Indonesia melalui Pemberian Bantuan Kemanusiaan untuk Sri Lanka

14 Mei 2022   15:00 Diperbarui: 14 Mei 2022   15:02 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyerahan bantuan kemanusiaan dari pihak Indonesia kepada pihak Sri Lanka (cnbcindonesia.com)

Diplomasi dipahami sebagai suatu metode untuk mempengaruhi keputusan atau sikap dalam politik luar negeri suatu negara dan masyarakat didalamnya melalui suatu proses dialog atau negosiasi. Terkadang istilah dari diplomasi sering disamakan dengan kebijakan luar negeri suatu negara, namun keduanya merupakan sesuatu yang berbeda. 

Hal tersebut dikarenakan diplomasi merupakan suatu instrumen dalam kebijakan luar negeri, tetapi bukanlah satu-satunya yang ditetapkan oleh para pembuat kebijakan. Sedangkan kebijakan luar negeri menetapkan sebuah strategi apa yang akan digunakan untuk mencapai tujuan suatu negara. 

Dalam prakteknya kebijakan luar negeri dapat dilakukan melalui tindakan yang bersifat keras dimana kekuatan menjadi instrument utama  seperti subversi, perang, atau bentuk kekerasan lainnya. 

Keberadaan diplomasi berperan dalam penggantian kekuatan dalam mencapai tujuan nasional suatu negara melalui sebuah tindakan yang lebih komprehensif dan menjaga perdamaian antar negara. Oleh sebab itu, tujuan dari diplomasi sendiri sebagai suatu instrumen dalam mencapai tujuan nasional suatu negara dalam hubungannya dengan aktor lainnya. 

Dimana aktivitas diplomatik ini akan diarahkan untuk mencapai keuntungan sebesar-besarnya tanpa menggunakan kekerasan yang berpotensi menimbulkan permusuhan. Diplomasi ini akan mengedepankan proses dialog atau negosiasi untuk mencapai kesepahaman dalam menyelesaikan suatu masalah.

Perkembangan situasi dunia yang selalu berubah menciptakan berbagai dinamika dalam hubungan internasional sehingga berdampak pada diplomasi itu sendiri. Aktivitas diplomasi dituntut untuk berkembang dengan menyesuaikan dengan kondisi yang ada. Perubahan situasi ini menyebabkan perubahan gagasan yang sebelumnya bersifat tradisional mengenai perdamaian dimana dipahami sebagai ketiadaan perang harus diubah. 

Hal tersebut berdampak terhadap praktek diplomasi pada masa kini dimana aktivitas diplomatik harus menciptakan sebuah pendekatan yang lebih baru dan inovatif untuk mencapai tujuan perdamaian. Dimana perdamian ini meliputi pemeliharaan perdamaian, penciptaan perdamaian, serta pembangunan perdamaian. 

Dewasa ini praktek diplomasi lebih banyak mengarah kepada aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan penyelesaian konflik regional, penanganan isu lingkungan, pemberian bantuan kemanusiaan, serta aktivitas yang berkaitan dengan mempromosikan ekonomi suatu negara.

Salah satu bentuk dari perkembangan diplomasi ini adalah diplomasi kemanusiaan atau humanitarian diplomacy. Diplomasi kemanusiaan dipahami sebagai suatu upaya untuk mengajak para pembuat keputusan atau pemimpin suatu negara untuk mengambil suatu tindakan dalam semua keadaan dengan tujuan untuk menjaga orang-orang yang rentan dengan penghormatan penuh terhadap prinsip-prinsip kemanusiaan. 

Hal tersebut tidak lepas dari situasi konflik atau krisis yang kompleks sehingga menjadi perhatian dari pembuat kebijakan atau aktor kemanusiaan lainnya untuk meningkatkan akses bantuan kemanusaiaan. 

Bantuan kemanusasiaan ini dilakukan dalam situasi yang tidak aman atau terdapat ketidakstabilan politik sehingga bertujuan untuk mengamankan akses bantuan dan perlindungan bagi penduduk sipil. Diplomasi kemanusiaan itu penting dalam menyediakan bantuan kemanusiaan kepada masyarakat yang terdampak oleh konflik, bencana, atau masalah lainnya. 

Diplomasi kemanusiaan merupakan instrumen untuk meningkatkan kesadaran, menegosiasikan, dan memobilisasi bantuan kemanusiaan yang sesuai dalam krisis yang terjadi. Peran diplomasi ini krusial dalam mengurangi dampak dari suatu krisis, serta membantu pemulihan dan mempersiapakan untuk kondisi darurat yang akan datang.

Salah satu bentuk praktek diplomasi kemanusiaan adalah tindakan yang diambil oleh Pemerintah Indonesia dalam menanggapi krisis ekonomi yang terjadi di Sri Lanka. Sebagaimana dilaporkan pada 28 April 2022, Pemerintah Indonesia melalui KBRI Colombo menyampaikan pesan tertulis dimana Indonesia akan mengirimkan bantuan berupa peralatan medis dan obat-obatan untuk Sri Lanka yang tengah menghadapi krisis sehingga mengalami kelangkaan obat-obatan.

 Bantuan kemanusiaan tersebut merupakan bagian dari upaya untuk pemenuhan permintaan donasi yang disampaikan oleh pihak Kementrian Luar Negeri dan Kementrian Kesehatan Sri Lanka dikarenakan adanya kelangkaan obat-obatan akibat dari krisis ekonomi yang terjadi. 

Oleh sebab itu, dilakukan pertemuan antara Duta Besar RI untuk Sri Lanka Dewi Gustiana Tobing dengan Menteri Luar Negeri Sri Lanka G.L. Peiris untuk melakukan pembahasan dengan topik utama bantuan kemanusiaan ini. 

Bantuan kemanusiaan ini merupakan bagian dari kolaborasi antara Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, Kementrian Luar Negeri Republik Indonesia, dan  perwakilan WHO dengan beberapa perusahaan farmasi dan alat-alat kesehatan asal Indonesia yang tergabung dalam sebuah skema yang dinamakan corporate social responsibility. 

Pemberian bantuan ini akan dibagi kedalam dua kloter dimana kloter pertama bantuan dikirimkan pada tanggal 28 April 2022 yang berisi 8 item obat sitostatika dan 6 item alat kesehatan yang bernilai 4,5 miliar rupiah. Bantuan ini merupakan bagian dari komitmen Indonesia untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan kepada Sri Lanka sejumlah 11 item obat sitostika dan 8 item alat kesehatan. 

Sedangkan untuk pengiriman bantuan kloter kedua dilaksanakan pada tanggal 8 Mei 2022. Pemberian bantuan kemanusiaan ini merupakan bagian dari implementasi persahabatan yang telah dijalin antara kedua negara sejak lama. 

Sebagai salah satu mitra penting bantuan dari Indonesia ini diharapkan akan meringankan beban yang dialami oleh Sri Lanka serta sebagai bentuk perhatian Pemerintah Indonesia dan masyarakat Indonesia tehadap situasi yang tengah dialami oleh Sri Lanka.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun