Hal tersebut tidak lepas dari situasi konflik atau krisis yang kompleks sehingga menjadi perhatian dari pembuat kebijakan atau aktor kemanusiaan lainnya untuk meningkatkan akses bantuan kemanusaiaan.Â
Bantuan kemanusasiaan ini dilakukan dalam situasi yang tidak aman atau terdapat ketidakstabilan politik sehingga bertujuan untuk mengamankan akses bantuan dan perlindungan bagi penduduk sipil. Diplomasi kemanusiaan itu penting dalam menyediakan bantuan kemanusiaan kepada masyarakat yang terdampak oleh konflik, bencana, atau masalah lainnya.Â
Diplomasi kemanusiaan merupakan instrumen untuk meningkatkan kesadaran, menegosiasikan, dan memobilisasi bantuan kemanusiaan yang sesuai dalam krisis yang terjadi. Peran diplomasi ini krusial dalam mengurangi dampak dari suatu krisis, serta membantu pemulihan dan mempersiapakan untuk kondisi darurat yang akan datang.
Salah satu bentuk praktek diplomasi kemanusiaan adalah tindakan yang diambil oleh Pemerintah Indonesia dalam menanggapi krisis ekonomi yang terjadi di Sri Lanka. Sebagaimana dilaporkan pada 28 April 2022, Pemerintah Indonesia melalui KBRI Colombo menyampaikan pesan tertulis dimana Indonesia akan mengirimkan bantuan berupa peralatan medis dan obat-obatan untuk Sri Lanka yang tengah menghadapi krisis sehingga mengalami kelangkaan obat-obatan.
 Bantuan kemanusiaan tersebut merupakan bagian dari upaya untuk pemenuhan permintaan donasi yang disampaikan oleh pihak Kementrian Luar Negeri dan Kementrian Kesehatan Sri Lanka dikarenakan adanya kelangkaan obat-obatan akibat dari krisis ekonomi yang terjadi.Â
Oleh sebab itu, dilakukan pertemuan antara Duta Besar RI untuk Sri Lanka Dewi Gustiana Tobing dengan Menteri Luar Negeri Sri Lanka G.L. Peiris untuk melakukan pembahasan dengan topik utama bantuan kemanusiaan ini.Â
Bantuan kemanusiaan ini merupakan bagian dari kolaborasi antara Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, Kementrian Luar Negeri Republik Indonesia, dan  perwakilan WHO dengan beberapa perusahaan farmasi dan alat-alat kesehatan asal Indonesia yang tergabung dalam sebuah skema yang dinamakan corporate social responsibility.Â
Pemberian bantuan ini akan dibagi kedalam dua kloter dimana kloter pertama bantuan dikirimkan pada tanggal 28 April 2022 yang berisi 8 item obat sitostatika dan 6 item alat kesehatan yang bernilai 4,5 miliar rupiah. Bantuan ini merupakan bagian dari komitmen Indonesia untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan kepada Sri Lanka sejumlah 11 item obat sitostika dan 8 item alat kesehatan.Â
Sedangkan untuk pengiriman bantuan kloter kedua dilaksanakan pada tanggal 8 Mei 2022. Pemberian bantuan kemanusiaan ini merupakan bagian dari implementasi persahabatan yang telah dijalin antara kedua negara sejak lama.Â
Sebagai salah satu mitra penting bantuan dari Indonesia ini diharapkan akan meringankan beban yang dialami oleh Sri Lanka serta sebagai bentuk perhatian Pemerintah Indonesia dan masyarakat Indonesia tehadap situasi yang tengah dialami oleh Sri Lanka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H