Bisnis di dunia kuliner merupakan salah satu sektor yang terus berkembang dan memiliki daya tarik tinggi bagi banyak pengusaha. Di era modern ini, kuliner tidak hanya tentang makanan, tetapi juga pengalaman, inovasi, dan adaptasi terhadap perubahan tren serta preferensi konsumen. Dari hasil penelitian Big Data 2020 dari Badan Pusat Statistik (BPS), yang melaporkan penjualan online di Indonesia pada periode Februari hingga Juli 2020 meningkat tajam. Dari total transaksi penjualan online, kategori yang jadi favorit masyarakat adalah bahan makanan sebanyak 51 persen, disusul produk kesehatan mencapai 20 persen.
Fenomena bisnis kuliner ini pun dimanfaatkan oleh Katriena Dwi Harsadina, seorang ibu rumah tangga berdomisili di Bandung yang sudah menggeluti bisnis dunia kuliner semenjak tahun 2012. Pada awalnya, Katriena hanyalah seorang ibu rumah tangga biasa yang hobi memasak. Ia mengaku bahwa ia biasanya hanya memasak untuk orang-orang yang ia kenal, seperti keluarga atau teman-temannya. Akan tetapi, karena banyak orang memuji masakannya, Katriena pun berpikir untuk mencoba peruntukkannya di dunia kuliner.
Pada awalnya, Katriena mencoba untuk menjual sambal buatannya dengan merek Ninen's. Ia menyediakan tiga jenis varian rasa untuk sambal ini, yaitu sambal ijo teri, sambal cengek, dan sambal balado. Bisnis sambal ini pun disambut hangat oleh para masyarakat Bandung, bahkan digadang-gadang sebagai salah satu pionir sambal di Bandung.
"Sambel Ninen's tuh salah satu pionir dari sasambelan di Kota Bandung, bahkan sudah punya banyak reseller yang tersebar di berbagai daerah," ungkap Katriena ketika diwawancarai pada hari Senin (13/05/2024).
Seiring dengan berjalannya waktu, Katriena pun mencoba untuk melebarkan sayap bisnis kulinernya dengan menjual nasi Hainan. Nasi Hainan buatannya ini pun disambut dengan penuh antusias oleh para konsumen.
"Sempet bosen karena cuma jualan sambel doang, akhirnya coba jual nasi Hainan dan ternyata pada suka juga," tutur Katriena.
Hal ini pun membuat Katriena mulai membuka sebuah kedai nasi Hainan bernama Kedai Khay. Tidak hanya nasi Hainan, Katriena pun menjual berbagai macam makanan lain di kedainya, seperti rice bowl dan aneka jajanan.
Katriena pun tidak hanya sekadar memasak makanan asin saja, ia pun gemar membuat kue dan menerima pesanan aneka kue kering. Bahkan, kue-kue buatannya selalu dibanjiri oleh pesanan setiap waktu, terutama pada perayaan hari-hari besar seperti Idul Fitri, Natal, dan Imlek. Beberapa kue kering yang ia jual adalah kue nastar, kue coklat, kue putri salju, dan kue kastangel.
Akan tetapi, kedai nasi Hainan miliknya kini sedang vakum untuk sementara waktu, begitu juga dengan bisnis sambal buatannya yang memang sedang libur produksi semenjak COVID-19 lalu.
"Kalau sambel memang sudah lama gak produksi, terakhir produksi itu pas COVID-19. Kedai juga sekarang lagi libur dulu," ungkap Katriena.
Hal ini dikarenakan Katriena merasa bahwa bisnis sambal dan kedainya sangat menyita waktunya di rumah, di mana fokusnya sebagai ibu rumah tangga menjadi terbagi-bagi. Oleh karena itu, Katriena saat ini sedang memusatkan fokusnya pada bisnis kue kering yang ia miliki. Hal ini dikarenakan ia merasa bisnis kue kering tidak terlalu menyita banyak waktunya sebagai ibu rumah tangga.
"Iya, soalnya kalau bisnis makanan berat itu aduuuh repot banget, sementara saya juga pun masih punya tugas dan kewajiban sebagai ibu rumah tangga yang harus mengurus suami dan anak. Jadi sekarang lagi fokus ke kue-kue aja, karena cuma itu yang gak terlalu menyita waktu saya di rumah," jelas Katriena.
Meskipun bersaing dengan banyak bisnis kuliner lainnya, akan tetapi bisnis kuliner yang digeluti oleh Katriena tidak pernah sepi dari konsumen dan Katriena pun mengaku sangat bersyukur akan hal itu. Para pembaca juga dapat turut mencicipi masakan dari Katriena dengan cara menghubunginya melalui akun Instagram miliknya, yaitu kedaikhay69.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H