Mohon tunggu...
Hassanah
Hassanah Mohon Tunggu... Freelancer - Just a sister

Si penyuka ketenangan, aroma hujan, dan suara katak.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Anak Kecilku

5 Juni 2023   13:17 Diperbarui: 5 Juni 2023   13:30 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak sengaja, aku menemukan tulisan tangannya di halaman paling belakang pada buku mata pelajaran Bahasa Indonesia. Dia menulis hal-hal yang diinginkannya secara berurutan. Ada yang diberi tanda ceklis, ada juga yang diberi tanda silang. Dan hal yang membuat aku langsung menangis adalah saat membaca tulisan-tulisan di dalam kurung, tepat di sebelah tanda-tanda tadi.

"Bunda lupa kalau mau ajak aku beli es krim baru yang ada iklannya di TV. Bunda lupa mau jalan-jalan sore sama aku sama adek naik motor. Bunda lupa datang ke sekolah untuk lihat aku jadi raja. Bunda lupa kalau waktu adek udah bisa jalan kami mau pergi ke zoo."

Aku semakin terisak dan sulit mengontrolnya ketika membaca tulisan yang dia beri tanda bintang. Tulisan yang ditulis kecil-kecil, tapi rasanya sangat besar untuk menyumpal rongga dadaku.
 
"Ayah enggak lupa, tapi Ayah banyak kerjaan. Katanya besok, tapi enggak tahu kapan. Semoga Bunda sama Ayah enggak lupa, kalau aku sayang mereka."

Tumpukan rasa bersalahku roboh. Terlalu banyak penyesalan-penyesalan yang hilir mudik menghampiriku saat memandang wajah Qory, anak kecilku yang sudah tidak kecil lagi karena ulahku.

Aku bergegas meninggalkan kamarnya saat mendengar deru motor suamiku yang memasuki pelataran rumah. Aku berlari dengan perasaan campur aduk. Tak peduli dengan wajah semringah suamiku saat membuka pintu, aku memeluknya erat dan terguguk. Dalam isakku yang kian menjadi, aku berkata akan mengundurkan diri dari pekerjaan di kantor. Tidak seperti dulu yang menanam janji kepada Qory akan berhenti bekerja saat dia begini, dia begitu, kali ini akan kutuaikan buah sabarnya selama ini. Anak kecilku, oh anak kecilku.(*)

Bumi Lancang Kuning, 3 Agustus 2021 (Direvisi pada 23 Juni 2022)

Hassanah, seorang gadis kelahiran Aceh yang besar di Riau. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun