Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Imposible Cukai Turunkan Angka Perokok, Sikapi Seperti Melarang Plastik?

5 November 2022   13:03 Diperbarui: 5 November 2022   13:10 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi | Foto: flickr.com/Rokok Indonesia by Jos.co.id

Jadi pilih mana, cukai atau kesehatan dan tentulah kita pilih kesehatan dan masih banyak cara lain untuk memperoleh sumber keuangan negara, bukan cuma tembakau.

Kalau alasan kenaikan cukai untuk menekan angka produksi dan konsumsi rokok, itu omong kosong atau imposible saja. Jujurlah pada rakyat, bahwa kenaikan cukai rokok untuk menambah kas negara.

Perbaiki Sistem Produksi/Jual Rokok

Karena percuma menaikkan cukai tapi tidak dibarengi sebuah sistem dalam mengurangi produksi dan konsumsi para perokok. Orang merokok bukan karena harga murah, tapi selera. Karena berbagai cara bisa dilakukan agar menikmati rokok. Jadi sistem yang diperbaiki, kurangi ruang gerak perokok dan otomatis industri tergerus. 

Penulis saja perokok, tapi sangat setuju bila pemerintah menekan atau bila perlu tutup pabrik rokok, tapi itu mungkin bukan solusi bijak untuk kepentingan semua, karena potensi terjadi efek domino.

Penulis memberi solusi, untuk menekan angka produksi, agar semua bahagia. Pemerintah naikkan harga dasar tembakau dari petani lalu awasi dengan disiplin. Backup petani dari hulu ke hilir.

Solusi untuk mengurangi pemakaian, setop semua jenis promosi iklan rokok. Baik di media cetak, elektronik, internet serta dilarang menjadi sponsorship pada event apapun.

Terapkan hukuman badan yang ketat dan pengawasan melekat, seperti penjual melayani dibawah umur akan diberi sanksi sangat berat. 

Semua area di luar rumah atau kantor di larang merokok (dalam kantor, sekolah, pasar/mal pastikan dilarang). Kecuali dalam rumah mereka masing-masing, hanya itu ruang merokok, terserah mau makan itu rokok.

Jadi naikkan cukai rokok sambil barengi perbaikan sistem hulu (petani dan industri) serta hilir (pemasaran dan area merokok). 

Setop Rokok Elektrik 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun