Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Politik Identitas Siapa Takut? Itu Biasa dan Lumrah

28 Oktober 2022   12:25 Diperbarui: 28 Oktober 2022   12:30 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi: Jalan Damai

Sebuah pola hidup yang tidak perlu ada pelarangan, karena tetap dilakukan juga oleh manusia dari masa ke masa dan itu akan berlaku sampai ahir zaman, itu natural saja.

Kita, bangsa Indonesia dan bahkan bangsa diberbagai benua, sudah memiliki kecenderungan dalam menentukan pilihannya berdasarkan kesamaan.

Baik itu kesamaan agama, tujuan atau target, kelompok, institusi, agama, suku, ras maupun komunitas. Itu sudah menjadi standar hidup yang normal alias lumrah.

Artinya tidak bisa diseragamkan keinginan, apalagi dalam memilih pemimpin, sebutlah dalam menghadapi Pemilu dan Pilpres 2024.

Hal tersebut sekaligus menunjukkan sebuah praktik politik identitas yang menjadi hal lumrah dalam perjalanan politik demokrasi di tanah air kita Indonesia.

Kalau kita mampu kelola dengan cerdas aroma dari politik identitas itu, bisa tidak akan menimbulkan gejolak permasalahan yang akan diragukan mengancam kesatuan dan persatuan bangsa serta kelangsungan demokrasi itu sendiri.

Justru yang harus dicerdaskan dalam menghadapi politik identitas adalah masyarakat. Publik atau masyarakat harus dimotivasi untuk kritis.

Cegah Praktek Negatif Politik Identitas

Kita di Indonesia memang aneh, seakan trauma pada politik identitas, tapi abai didepan matanya sendiri terjadi korupsi. Korupsi itu bukankah sebuah praktek busuk dari politik identitas itu sendiri?

Korupsi, terjadi karena adanya kesamaan pikiran dan perbuataan negatif, yang akan memaksa terjadinya kesamaan sikap ingin menguasai atau merampok uang rakyat.

Bukankah itu masuk kategori politik identitas dengan praktek tersembunyi, dibanding takut pada politikus yang kampanye dengan strategi politik identitas, yang dilakukan secara terbuka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun