Untuk sedikit memahami apa itu PKPS dan kenapa penulis berhenti bisnis di sampah? bisa saksikan pada video berikut ini:Â
Kenapa Asrul Pilih Mundur Dari PKPS Indonesia, atau Klik di Sini. atau nonton Youtube dibawah:
Bisnis Tidak Akan Pernah Mati
Sampah organik atau umumnya masyarakat menyebutnya sampah basah, tapi sangat jarang yang tertarik dalam bisnis sampah organik ini, mungkin menganggap remeh.
Umumnya orang tertarik di bisnis sampah anorganik atau sampah kering, seperti plastik, kertas, besi, dan lainnya. Karena mungkin kedengaran banyak fulus tertulis di atas kertas.
Baca juga:Â Biaya Sampah Bukan dari APBN/D dan Retribusi, Tapi dari EPR dan CSR
Tapi dari sisi penghasilan, bisnis pengolahan sampah organik ini sangat menguntungkan, dan tidak akan pernah mati.
Sepanjang kehidupan masih ada, dan dimana saja berada, disitu ada sampah organik. Sangat menjanjikan bila bisnis ini ditekuni, dan tahan banting. Pada saat Pandemi Covid-19, bisnis ini tidak terpengaruh.
Efek ganda yang diperoleh dari bisnis sampah organik ini, juga ikut ciptakan kebersihan. Sampah organik merupakan sampah yang dominan di Indonesia, ada sekitar 80 persen dari total sampah yang jumlahnya sekitar 70-80 juta ton/tahun di Indonesia.
Baca juga:Â Pemanfaatan Sampah Rumah Tangga Jadi Tantangan Besar