Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

3 Tokoh Bisa Setting Jadi Dua Paslon di Pilpres 2024, Efektif dan Efisien

15 Oktober 2022   10:51 Diperbarui: 15 Oktober 2022   10:52 700
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketua Umum (Ketum) PDI-P Megawati Soekarnoputri, Presiden RI ke-5 pernah mengusulkan agar dalam Pilpres 2024 sebaiknya diikuti dua pasangan calon (paslon) Presiden-Wakil Presiden.

Sebenarnya hal tersebut tidak terlalu sulit Megawati melakukan setting atau membangun konstruksi Pilpres 2024 agar lebih efektif dan efisien, hanya dua paslon.

Jadi sesungguhnya ada tiga tokoh yang bisa melakukan setting peserta Pilpres 2024, agar bisa diikuti dua paslon saja. Yaitu Presiden Jokowi, Megawati dan Prabowo.

Sudah kelihatan arah kandidasi menuju dua paslon, setelah NasDem melakukan manuver deklarasi Anies Baswedan sebagai Capres NasDem (belum koalisi).

Kalau Megawati inginkan dua paslon, tinggal PDI-P koalisi dengan Gerindra. Maka hubungan Jokowi, Megawati dan Prabowo tetap adem, tinggal menunggu persetujuan sponsor.

Karena memang posisi PDI-P bila ingin majukan Puan dan menang, cuma cawapres saja, namun pada situasi ini, PDI-P sulit menjadi pemimpin koalisi. Ini pernah juga penulis analisa di "Puan Capres! PDI-P Jadi Follower Koalisi dan Potensi Kalah Pilpres 2024".

Kecuali jadikan Ganjar sebagai capres dan berani pasangkan Puan sebagai cawapres di Pilpres 2024, maka PDI-P dipastikan menjadi pemimpin (walau plus koalisi), tetap jadi pemimpin koalisi.

Konstruksi Paslon Dua Pasang

Megawati, selanjutnya duduk bertiga dengan Jokowi dan Prabowo untuk menarik Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) berkoalisi dengan PDI-P, Gerindra dan PKB, nah disini terjadi koalisi gemuk.

Kalau dengan formasi koalisi gemuk itu, secara otomatis memaksa keadaan untuk menjadikan peserta Pilpres 2024 hanya diikuti dua paslon dari dua koalisi besar.

Koalisi Gerindra Cs versus NasDem Cs, ahirnya terjadi pertarungan head to head antara Anies dan Prabowo.

Bilamana PDI-P berani jalan sendiri dengan pasangan Ganjar-Puan, berarti maksimal ada tiga paslon saling berhadapan, yaitu Prabowo, Anies dan Ganjar.

Karena di tubuh Golkar kelihatan ada manuver dari luar gembosi Golkar, agar posisi tawar Airlangga Hartarto lemah. Penulis duga manuver ini datang dari NasDem by Jusuf Kalla, mungkin dengan harapan bahwa Golkar bisa bergabung atau koalisi dengan NasDem.

Bagaimana pendapat Anda?

Jakarta, 15 Oktober 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun