Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Think Tank Ganjar Keliru Strategi, Ayam Jago Mati Langkah! Segera Rebranding

10 Oktober 2022   08:47 Diperbarui: 10 Oktober 2022   09:34 770
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Foto: Dok SINDOnews

"Manusia pada dasarnya adalah binatang politik." - Aristoteles

Dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gubernur, Bupati dan Walikota ataupun Pemilihan Presiden (Pilpres), kandidat pasangan calon itu bagaikan pengantin yang siap didandani oleh penata rias (Make-up Artist) alias think tank yang tergabung dalam konsultan politik.

Begitupun para kandidat Pilkada dan Pilpres, harus punya think tank tangguh (konsultan politik dan strategi) yang mampu menegur jagoan serta piawai mengatur irama pergerakan. 

Kapan harus maju, kiri, kanan,  diam ataupun mundur, untuk tinggalkan panggung dan lalu siap lagi membuat sebuah manuver yang bisa mematikan lawan.

Pergerakan Tim Ganjar Pranowo menuju Capres di Pilpres 2024 sejak tahun lalu 2021, di beberapa daerah yang penulis sempat pantau. 

Manuver yang dibuat oleh think tank Ganjar layaknya sama gerakan Pilkada dan bukan Pilpres. 

Terlebih lagi ada multy pergerakan oleh dua tim yang tidak seirama, adanya tim relawan Jokowi yang ikut pula dandani Ganjar. 

Ini semua yang bikin kisruh dengan Megawati atau elit-elit PDI-P. Termasuk tim-tim siluman lainnya yang ikut turut ramai mendeklarasi Ganjar, ini semua tidak terkontrol oleh think tank Ganjar, seakan dibiarkan saja.

Setop Sosialisasi Tradisional

Sangat sederhana, bagi-bagi property, ada sembako. Tidak masuk ke hati masyarakat. Seharusnya membawa sebuah program perubahan besar untuk Indonesia lebih baik dan sejahtera pasca Presiden Jokowi.

Kalau memang Ganjar sebagai endorses Presiden Jokowi, bahas pada sebuah item strategi. Akui kekurangan program Jokowi yang belum jalan dan sementara berjalan.

Jangan hanya bicara positif yang ada, karena masih banyak program-program kerakyatan Jokowi selama dua periode belum berjalan. 

Penulis sebutkan, program Indonesia Bersih. Ini nol besar dalam pengelolaan sampah. Program 2000 Demplot Desa Organik, belum ada satupun berhasil selama delapan tahun Presiden Jokowi (penulis sangat paham, karena kawal masalah sampah dan desa organik ini).

Antara lain koreksi penulis bisa baca di Kompasiana dan coba tonton atau dengar penjelasan penulis di TVRI "Sekali Lagi tentang BisPhenol-A Galon Air Minum Mineral, Ini Penting?" klik di Sini dan TVOne "Pemanfaatan Sampah Rumah Tangga Jadi Tantangan Besar" klik di Sini.

Kesalahan fatal think tank Ganjar, tidak ada yang mendekati elit-elit PDI-P yang anti Ganjar secara gerilya, atau strategi paradox. Semua dibiarkan berdendang menjatuhkan Ganjar.

Lebih parahnya lagi, Ganjar seakan lepas dari partainya sendiri, PDI-P. Hal ini nampak think tank Ganjar tidak memperhatikan atau waspada adanya resistensi internal.

Think Tank Ganjar dan termasuk tim relawan Jokowi berani mengemuka karena merasa didukung oleh Presiden Jokowi, ini memang benar tapi terlalu euforia.

Seperti pelaksanaan Musyawarah Rakyat (Musra) gabungan relawan Jokowi, ini semua merusak Ganjar menuju kandidasi. Kelihatan yang stres bukan Ganjar tapi relawan Jokowi yang stres.

Mereka lupa bahwa Presiden Jokowi juga tidak punya power di PDI-P, ahirnya stag sampai sekarang. Seharusnya think tank Ganjar atur strategi baru.

Think thank dan termasuk Ganjar sendiri sepertinya terlena dengan sikap dan rencana Ketum PDI-P Megawati, untuk majukan Puan Maharani sebagai kandidat Capres dari PDI-P.

Malah terkesan ingin melawan PDI-P bila terganjal, dengan strategi berdirinya lebih cepat Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), dengan Golkar, PPP dan PAN. 

Segera lakukan formasi ulang internal think thank yang sepertinya tidak rapi antar satu kelompok dengan kelompok lainnya. Lakukan rebranding segera, belum terlambat. 

Elektabilitas Ganjar sudah tertanam di masyarakat dan bukan disetting sedemikian rupa seperti yang lain.

Parpol yang paling luwes bergerak menuju Pilpres 2024 adalah Gerindra, hanya ada satu kekurangnya bila bergabung ke atasnya, PDI-P. Karena tidak mungkin Prabowo mau jadi Cawapres dari Puan yang dijagokan oleh Megawati.

Hanya ada satu koalisi yang kemungkinan bisa menjadi tempat berlabuh Ganjar adalah KIB, kalau masih eksis. Karena ada kemelut di PPP, bisa jadi KIB bubar dan PPP berpotensi koalisi ke Gerindra atau NasDem.

Bagaimana pendapat Anda?

Jakarta, 10 Oktober 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun