Jadi Indonesia melakukan impor sampah, tidak belajar dari sampah itu, akan kebutuhan negara lain dari sumber impor sampah, untuk selanjutnya melakukan produksi untuk orientasi ekspor.
Artinya wawasan kita masih sangat pendek dan instan. Hanya bertaut pada sampah dan sampah, tidak mau melihat dari sisi positif lainnya dari sampah. Ahirnya daya imajinasi dan kreasi bangsa terhadap sampah ini sangat lemah.
Tidak berpikir sampah adalah sebuah potensi sumber data yang maha dahsyat dan bisa dijadikan acuan produksi barang untuk dalam negeri dan ekspor.
Bagaimana pendapat Anda?
Jakarta, 3 Oktober 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H