Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kemasan Produk Pangan Semua Mengandung Racun, Waspada!

26 September 2022   19:55 Diperbarui: 26 September 2022   19:57 876
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penulis dalam survey: Semua kemasan produk makan/minum ini mengandung racun dan harus terjamin tidak migrasi ke isinya. Jakarta (25/9/22) Sumber: DokPri

Zat racun senyatanya bila berdiri sendiri pasti merusak manusia atau lingkungan, tapi bila diakali dengan sebuah rekayasa teknologi, akan menjadi penolong manusia itu sendiri.

Sehingga produknya menjadi bukan racun lagi, dan ikut jinak karena terjadi sebuah rekayasa teknologi pada kondisi tertentu, itulah ilmu pengetahuan dan teknologi.

Begitu pula produk non racun, bisa jadi menjadi racun atau menjelma jadi racun benaran bila tidak diakali atau tidak disikapi dengan baik dan bijak. Bisa menjadi unsur perusak yang dahsyat pada manusia dan lingkungannya.

Penulis dalam survey: Semua kemasan produk makan/minum ini mengandung racun dan harus terjamin tidak migrasi ke isinya. Jakarta (25/9/22) Sumber: DokPri
Penulis dalam survey: Semua kemasan produk makan/minum ini mengandung racun dan harus terjamin tidak migrasi ke isinya. Jakarta (25/9/22) Sumber: DokPri

Sama juga seluruh kemasan makanan dan minuman (pangan) yang punya merek itu pasti mengandung racun pada kemasannya. Namun belum pasti bermigrasi pada isi produknya, dalam Peraturan BPOM belum ada ketentuan pencantuman migrasi tersebut, kepada semua produk berkemasan.

Kenapa harus merekayasa sebuah kemasan? Ya karena untuk menjaga isi produk tersebut sampai dimanfaatkan oleh pengguna atau konsumennya.

Bilamana berdiri sendiri, masuk kategori racun. Setelah dimix bahan lain untuk dijadikan sebuah produk (Baca: kemasan) dengan batasan toleransinya masing-masing bahan baku yang dimix dalam proses produksinya, maka racun itu akan tenggelam artinya tidak berdampak negatif (migrasi) bagi kesehatan dan lingkungan.

Karena rekayasa teknologi atau perlakuan dengan baik, maka racun bisa terpakai tapi tidak berdampak pada isi dari kemasan itu, karena mengikuti norma aturan atau akal sesuai toleransinya. Maka isi daripada kemasan yang mengandung racun, menjadi aman di konsumsi. 

Racunnya akan istirahat, dan jangan dipancing hidup. Misalnya, pembuatan galon guna ulang, ada bahannya mengandung BisPhenol-A (BPA), bila galon itu disentuh dengan air panas 100 derajat celcius, maka unsur racun BisPhenol-A akan hidup dan migrasi ke air mineral.

Penulis dalam survey: Semua kemasan produk makan/minum ini mengandung racun dan harus terjamin tidak migrasi ke isinya. Jakarta (25/9/22) Sumber: DokPri
Penulis dalam survey: Semua kemasan produk makan/minum ini mengandung racun dan harus terjamin tidak migrasi ke isinya. Jakarta (25/9/22) Sumber: DokPri

Butuh Lembaga Sifatnya Independen

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun