Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Politik Energi Oligarki

24 September 2022   05:55 Diperbarui: 24 September 2022   05:57 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berikut daftar negara tujuan ekspor batu bara Indonesia:

  • China: 127,7 juta ton
  • India: 97,5 juta ton
  • Filipina: 27,4 juta ton
  • Jepang: 26,9 juta ton
  • Malaysia: 26,1 juta ton
  • Korea Selatan: 24,7 juta ton
  • Vietnam: 17,8 juta ton
  • Taiwan: 17 juta ton
  • Thailand: 16,8 juta ton
  • Bangladesh: 7,2 juta ton

Program Energi Bolak-Balik

Pemerintah buat program dibolak-balik, ujungnya rakyat yang memikul semua. Kampanye mobil listrik untuk mengatasi impor bahan bakar minyak. Sekarang kampanye kompor listrik untuk mengatasi impor elpiji.

Padahal kompor listrik untuk menghabiskan pasokan listrik yang lebih di Jawa, berarti program kompor listrik untuk kepentingan penjualan listrik PLN yang opersuplier di Jawa. Benar-benar kibuli rakyat.

Terlalu banyak pembangkit listrik dibangun di Jawa secara besar-besaran. Dengan target pertumbuhan ekonomi, tapi ternyata pertumbuhan ekonomi tidak sebesar yang diinginkan. Terjadilah kelebihan listrik di Jawa.

Kenapa pertumbuhan ekonomi meleset sesuai target? Ya karena korupsi di tingkat pejabat sangat marak terjadi, tuh KPK tiap hari tangkap koruptor. Mau itu kepala desa, bupati, walikota, gubernur, menteri, pejabat kementerian. Semua korupsi tanpa ada rasa malu lagi, seperti muka tembok saja.

Ambisi negara ini untuk maju  memang sangat besar. Itu terlihat dalam kampanye Pilpres. Angka pertumbuhan ekonominya diinginkan sampai 6 persen. Bahkan ada capres yang menjanjikan sampai 7 persen.

Ambisi itu tidak mungkin dicapai kalau listriknya tidak disediakan. Harus dalam jumlah yang cukup. Pertumbuhan penyediaan listrik harus 2 persen di atas pertumbuhan ekonomi yang diinginkan, demikian Dahlan Iskan, Mantan Dirut PLN dalam laman fbnya.

Terjadi kelebihan pasok listrik yang sangat besar di Jawa. Pembangkit raksasa, milik swasta, selesai dibangun. Unit yang kapasitasnya 1.000 MW/unit saja ada 4 buah. Di Banten. Di Cilacap. Di Batang ada dua, milik Adaro. Di utara jalan tol Jakarta-Semarang.

Empat raksasa itu sekaligus lambang kehebatan Indonesia: mampu memiliki pembangkit raksasa seperti di negara maju. Itulah unit terbesar PLTU yang mampu dibangun manusia. Tidak ada yang lebih besar dari itu. Harus dengan sistem super-super kritikal.

PLN harus membeli semua listrik itu. Tapi PLN kesulitan menjual sampai habis. Permintaan listrik di Jawa turun. Sejak jauh sebelum Covid - diperparah oleh Pandemi Covid-19.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun