Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Menanti Pendaratan Megakasus Judi dan Narkoba dalam Drama Super Body Sambo

20 September 2022   10:45 Diperbarui: 20 September 2022   10:45 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo dan Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin, Sumber: Antara.Com

Kalau memang persoalan harga diri, gentle saja akui langsung pada Kapolri Sigit saat Sambo datangi Kapolri untuk melaporkan adanya insiden polisi tembak polisi. 

Padahal Kapolri sudah ada kecurigaan waktu Sambo datang melapor. Ya ialah Kapolri seorang jenderal polisi mantan Kabareskrim Polri, pasti punya intuisi.

Disinilah terbaca ada kasus-kasus besar yang ingin diselamatkan oleh berbagai pihak, khususnya Sambo Cs sebagai lakon pentasnya. 

Selanjutnya dalam logika sehat, pelecehan itu hanya sebuah sinetron yang tidak masuk akal, termasuk bagi Polri sendiri. Maka di SP3 laporan pelecehan itu oleh Polri dan Jaksa tentunya.

Penulis saja bukan polisi, dengan analisa sederhana. Sudah dari awal membaca gelagat tidak beres pada Kasus Sambo ini (silakan baca artikel-artikel penulis sejak awal kasus ini) di lapak Kompasiana.

Selain itu pula, kalau soal harga diri saja sehingga polisi-polisi ikut paksa diri terlibat itu. Kenapa mau begitu bodoh ikuti Sambo. Kalau sekiranya juga tidak ada masalah yang melibatkannya yang diketahui Sambo, buah simalakama.

Mereka ikuti Sambo karena dapat diduga adanya saling sandera pada masalah yang menjadi motif pembunuhan Yoshua itu, yaitu ingin melindungi dugaan megakasus yang polisi tangani atau yang dibeking oknum polisi.

Jadi sesungguhnya motif utama pembunuhan Brigadir Yoshua adalah adanya rahasia megakasus yang diketahui Brigadir Yoshua dan ditakutkan bocor ke Kapolri.

Perhatikan awal-awal kasus ini, itu ada prasa kalimat ancaman ke Brigadir Yoshua, bahwa jangan sampai ke atas, (sudah pernah penulis angkat dalam satu artikel) dan masyarakat secara umum, sehingga Brigadir Yoshua jadi tumbal, dibunuh. (Baca: Mengapa Ada Ancaman "Apabila Naik ke Atas" ke Brigadir "J")

Kenapa pula Ferdy Sambo menjadi super body di Polri? karena menurut dugaan di belakang Sambo ada banyak kekuasaan, diduga keras ada oknum-oknum dari kementerian, anggota DPR hingga mafia kelas kakap.

Dari mana harta kekayaan Sambo, sampai rumahnya di Jalan Saguling punya lift segala. Lalu polisi mana lagi kaya seperti Sambo, lha darimana duitnya Sambo itu? Rakyat tidak bodoh menilai semua ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun