Tabungan Seperti Celengan Kendi
Nah, tabungan sama saja celengan di rumah tidak punya bunga, tapi tidak aman kecuali sebagai latihan mengelola uang bagi anak-anak kita atau keluarga sebelum biasakan menabung di bank.Â
Menabung di bank sifatnya sudah berbeda (lanjutan sikap setelah menabung melalui celengan di rumah), itu aman dan mudah dipergunakan untuk dibelanjakan secara online dan offline, termasuk alat untuk menerima dan mengirim uang.
Jadi benar apa yang di lansir oleh KOMPAS.COM, bahwa sebenarnya minat masyarakat untuk menabung di bank masih tinggi.
Malah sangat tinggi, karena terjadi pergeseran fungsi. Dimana saat ini umumnya pembelanjaan atau jual-beli dilaksanakan secara non tunai, maka disana fungsi tabungan itu.
Jadi memang bukan mendapatkan bunga (fulus) secara langsung masuk nominal tabungan, tapi mendapatkan konversi atas kemudahan adanya tabungan, jadi untungnya juga sebenarnya dapat uang, tapi tidak secara langsung.
Maka kalau terjadi bunga tabungan nol persen tidak apa-apa. Karena bank juga ingin dapat untung jasa dari berbagai transaksi yang nasabahnya dapatkan, sebuah keadilan yang terjadi yang sama untung, bank dan nasabahnya.
Minimal mengganti biaya transportasi nasabah karena melakukan jual-beli tidak dengan tunai, tapi secara online. Tanpa ada tabungan, jelas tidak ada jalan untuk melakukan transaksi non tunai dan kemudahan lainnya.
Mungkin hampir semua orang yang menabung di bank tidak pernah peduli dengan bunga bank, justru "kesan" ini yang mungkin dimanfaatkan oleh pihak bank sehingga bisa saja bunga nol persen.
Tapi bank sesungguhnya tetap perlu memperhitungkan bunga atas tabungan bank ini, untuk menjadi daya tarik nasabahnya.
Setidaknya memberi service tambahan dengan memberi gratis transaksi untuk transfer antar bank atau gratis biaya administrasi atas tabungan tersebut.