Menjadi masalah bila suami istri tidak saling terbuka, apalagi hubungan dengan aktifitas hobi di luar rumah dan memerlukan prasarana dan saran alias butuh ruang dan waktu serta biaya.
Hal inilah yang dibutuhkan keterbukaan antar suami dan istri, agar benar-benar hobi itu bisa dilaksanakan sebagai pendukung atau support sistem yang sehat, tanpa mengganggu tanggungjawab yang utama.
Intinya bahwa melaksanakan aktifitas hobi merupakan pekerjaan kedua setelah yang utama.Â
Bisa saja berbarengan aktifitas hobi dan pekerjaan utama. Sepanjang hobi itu dijadikan sebagai bagian aktifitas utama. Misalnya hobi yang terkait atau dikaitkan dengan bisnis.
Contoh, ada yang punya hobi olahraga bulutangkis, mereka membuka usaha atau bisnis alat-alat olahraga atau membangun gedung/lapangan bulutangkis dan seterusnya.
Nah, hobi ini pasti pasutri saling mendukung tanpa izin segala. Karena ada keterkaitan antara hobi dan bisnisnya (pemasaran) atau kelancaran usaha.
Maka harus cermat memilih dan mempertahankan masing-masing hobi tanpa merusak aktifitas atau tanggungjawab yang primer atau utama.
Maka sekali lagi tidak perlu suami minta izin pada istrinya untuk melaksanakan hobinya. Karena kehidupannya sudah berselimut keterbukaan yang saling mengerti antar pasangan, keluarga dan lingkungannya.
Bagaimana pendapat Anda?
Jakarta, 17 September 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H