Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Azrul Ananda Mundur dari Persebaya, Bukan Solusi

17 September 2022   16:37 Diperbarui: 17 September 2022   17:45 733
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Azrul Ananda CEO Persebaya Mundur, Bajul Ijo Terancam Drop. Sumber: Sek.Persebaya

"Azrul dibutuhkan oleh Persebaya, kita butuh Azrul, bukan Azrul butuh kita. Azrul dibutuhkan sepak bola Indonesia. Malah harapan saya, Azrul segera masuk ke PSSI untuk sepak bola tanah air."

Kaget juga mendapat informasi dari Surabaya, bahwa Azrul Ananda memutuskan mengundurkan diri dari posisinya sebagai CEO atau Presiden Persebaya Surabaya.

Terlintas dalam pikiran saya, lalu siapa yang mau berani terjun lagi berkorban membiayai kelangsungan hidup Persebaya untuk bangkit dari keterpurukannya. Apakah Bonek tahu bahwa saham terbesar Persebaya itu ditangan Azrul?.

Menjadi viral berita ini, sehingga saya tertarik ingin menanggapi atas rencana mundurnya Azrul dari posisinya sebagai CEO Persebaya. Agar Azrul kembali pertimbangkan dan jangan mundur dulu.

Susah mendapat seorang anak muda yang punya uang dan paham manajemen sepakbola yang mau turun mengurus Persebaya yang dulu jatuh, lalu mulai dihidupkan kembali oleh Azrul.

Walau kita belum tahu, apakah juga Azrul Ananda akan melepas seluruh saham mayoritasnya di Persebaya. Ini berbahaya, Persebaya bisa lebih drop lagi. Kalau Azrul melepas semua sahamnya.

Ceo Persebaya itu mengumumkan mundur tepat di depan Bonek dalam pertemuan terbuka di Kantor manajemen Persebaya, Dukuh Manunggal, Gayungan, Surabaya, Jumat (16/9/2022).

Keputusan itu diambil Azrul Ananda setelah Persebaya dipermalukan oleh RANS Nusantara FC 1-2 di Stadion Delta Sidoarjo, Kamis (15/9/2022). Juga setelah pertandingan itu terjadi insiden di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo.

Akhirnya dampak dari kekalahan melawan Rans, membuat ratusan Bonek mengamuk hingga turun ke lapangan Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Kamis (15/9).

Mereka melampiaskan kekecewaannya dengan merusak beberapa fasilitas stadion dan materi promosi Persebaya yang dipasang di lapangan.

Gelombang protes Bonek tidak terhenti sampai di situ. Pada Kamis (15/9) malam Bonek melanjutkan aksi protes mereka ke kantor manejemen Persebaya di Sutos Mal Surabaya.

Bukan hanya karena hasil itu, Persebaya memang tampil buruk dalam tiga laga beruntun. Bajul Ijo julukan Persebaya, juga kalah tiga kali beruntun.

Sebelum kalah dari RANS Nusantara mereka kalah 0-1 dari Bali United dan 0-3 dari PSM Makassar. Harusnya Bonek Bajul Ijo jangan semarah itu, ya sportiflah kalau kalah dan jangan merusak fasilitas.

Azrul Jangan Mundur Total

Sebenarnya sederhana saran saya, jangan mundur. Kalau Azrul mundur, apalagi kalau sahamnya ditarik dari Persebaya, saya sanksi Persebaya akan lebih mundur lagi jauh kebelakang.

Saya sedikit paham bahwa Azrul masuk pimpin Persebaya bukan cari duit, justru duitnya anak muda ini yang bisa ludes atau habis di Persebaya, faktanya Azrul sebagai pemilik saham mayoritas disana.

Azrul putera tertua Dahlan Iskan (mantan Menteri BUMN), mundur setelah rentetan hasil buruk yang diderita tim Kota Pahlawan Surabaya. Kekalahan tersebut juga memantik kemarahan suporter, Bonek Bajul Ijo Persebaya.

Oknum Bonek melakukan pitch invasion di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo dan merusak beberapa fasilitas yang ada di lapangan.

Tapi mungkin bukan persoalan tersebut sehingga Azrul mundur, mungkin ada soal prinsip. Saya paham anak muda ini teguh pendirian, mandiri dan bukan manusia cengeng yang suka mengeluh, dia sekolah dan lama hidup di Amerika.

Saya sepakat Azrul, bahwa kalau kalah bertanding, jangan muncul suara-suara sumbang seperti, manajer out, pelatih out.

Karena jelas semua itu akan tetap selalu berulang dan akan selalu terdengar. Juga cara-cara seperti itu tidak akan pernah menyelesaikan masalah.

Mengutip pernyataan Azrul di berbagai media, sangat jelas Azrul memahami dirinya sebagai leader dan founder yang bertanggungjawab.

Ini baru pemimpin yang benar. Bukan pemimpin yang pandai ngeles dan tanggungmenjawab tapi tanggungjawab.

Azrul yang tidak mau anak buahnya disalahkan, tapi itu maunya salah dia atau salah pemimpin. 

Artinya Azrul tidak cengeng, gentle dan mau bertanggungjawab sebagai leader dan sekaligus founder Persebaya.

"Harus Saya yang Menanggung" itu kata Azrul, juga dia merasa paling layak disalahkan atas performa buruk Persebaya. Dia tidak ingin ada orang lain yang menanggungnya.

"Saya yang mengecewakan teman-teman semua, dengan hasil Persebaya di lapangan. Itu salah saya," jelas Azrul.

"Saya tidak ingin orang lain merasakan akibatnya. Harus saya yang menanggung" tegas pria kelahiran Samarinda, Kalimantan Timur. 

Pria kalem ini juga seorang wartawan mengikuti jejak abah Dahlan Iskan, Azrul juga penggemar sepeda sampai ke luar negeri membawa nama Indonesia. Penulis banyak intip aktifitas Azrul, anak muda calon pemimpin bangsa ini.

Saran kepada manajemen Persebaya, agar duduk kembali bersama Azrul, untuk bicarakan masalah yang menjadi pemicunya. 

Azrul dibutuhkan oleh Persebaya, kita butuh Azrul, bukan Azrul butuh kita. Azrul dibutuhkan sepak bola Indonesia. Malah harapan saya, Azrul segera masuk ke PSSI untuk sepak bola tanah air.

Siapa Pemilik Persebaya?

Siapa sesungguhnya pemilik saham PT Persebaya Indonesia? Panjang cerita kepemilikan Persebaya ini, tapi saya singkat saja.

Pada 2017, tepatnya pada 7 Februari, komposisi kepemilikan saham Persebaya mengalami perubahan. PT Jawa Pos Sportainment punya 70 persen saham, sisanya dimiliki Koperasi Surya Abadi Persebaya (KSAB).

Tak sampai setahun, Persebaya berpisah dengan Jawa Pos. Pada Januari 2018 itu Azrul mengundurkan diri sebagai Direktur Utama Jawa Pos. Ini berdampak pula pada kepemilikan saham Persebaya.

Sebanyak 70 persen saham milik PT Jawa Pos Sportainment pun berpindah tangan. Saham tersebut dialihkan ke PT Deteksi Basket Lintas Indonesia (DBLI). Sisanya masih tetap milik klub internal.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Kemenkum HAM, PT DBLI punya saham sebesar Rp7,5 miliar, sedangkan KSAB sebesar Rp3,2 miliar.

Dalam akta profil perusahaan, itu tercatat nama Dahlan Iskan sebagai komisaris utama, Cholid Goromah sebagai komisaris, Ferril Raymond Hattu sebagai komisaris, dan Candra Wahyudi sebagai direktur.

Lantas, siapakah pemilik PT DBLI? Perusahaan yang dibentuk pada 2008 ini adalah milik Azrul Ananda. 

Pada 2021 Azrul masih tercatat sebagai Direktur Utama perusahaan penggelar liga basket di Indonesia ini.

Dengan mundurnya Putra Dahlan Iskan, akankah 70 persen sahamnya dilepas?

Azrul belum memberikan klarifikasi. Yang pasti Azrul masih akan mengawal proses transisi kepergiannya hingga akhir musim ini.

Azrul Ananda yang dari 2017 mengasuh Persebaya kini telah menyatakan ingin mundur. Ia pergi dari jabatannya sebagai presiden klub, tetapi belum tentu melepas saham mayoritasnya atas Persebaya.

Hingga proses itu menjadi nyata dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) 2023, perusahaan Azrul dan keluarganya masih tetap menguasai Persebaya. Ya, PT DBLI ini adalah pemegang mayoritas saham Persebaya.

Bagaimana pendapat Anda?

Ref: 1] 2] 3]

Jakarta, 17 September 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun