Pernahkah FS berpikir, bahwa semua itu akan berdampak negatif, baik pada PC istrinya maupun terhadap putra-putri menuju hidup kedepan kelak.
Kejam FS ya, apa seh sebenarnya yang terjadi dibalik urusan tugas FS selama ini di kepolisian. Begitu tega melindungi urusan tersebut dibalik kehancuran karir dan keluarga besar FS.
Benar atau tidaknya PC pernah ancam FS, akan melaporkan bisnis mafia FS ke atasannya seperti  judi, tata kelola narkoba atau sabu-sabu, termasuk prostitusi.
Jadi sebenarnya bukan hanya ajudan Brigadir Yoshua yang FS bunuh, tapi juga ikut bunuh istri dan anak-anaknya secara hidup-hidup. Itu jauh lebih keji dibanding FS menembak mati Brigadir Yoshua.
Mungkin kalau Brigadir Yoshua, tidak terlalu pedih karena dia langsung terbunuh, meninggal dan selesai sudah.
Tapi bagaimana pembunuhan jiwa dan moral terhadap istri dan anak-anak FS yang sesungguhnya mereka itu ikut terbunuh dalam keadaan hidup, nyawa masih ada tapi mereka dipastikan mati jiwanya. Mereka perlu dihidupkan kembali.
Maka demi menyehatkan kembali jiwa rehabilitasi istri dan anak-anak FS dan khususnya pula institusi yang membesarkanmu, Polri. FS harus jujur menghadapi Jaksa dan Pengadilan.
Tidak ada obat lain penyembuhkannya, kecuali FS harus jujur apa adanya, mulai sekarang ini dalam menghadapi hukum, demi pertanggung-jawabkan semua perbuatan yang pernah dilakukan itu.
Termasuk PC, segera tinggalkan petunjuk dari FS bila semuanya tidak pernah terjadi. Jangan ikuti petunjuk yang salah.
Jujurlah menghadapi hukum, ingat anak dan keluarga yang penuh harapan dan masa depannya, jangan ikut bunuh jiwa dan moral mereka.
Anak-anakmu memasuki masa peralihan menuju dewasa, adalah masa untuk mulai mencari jati dirinya.