Walau sesungguhnya Cak Imin sangat ingin berpasangan dengan Prabowo Subianto, sementara Prabowo Subianto sangat ingin bersama Puan Maharani, dua anak manusia ini saling rindu (Prabowo-Puan). Artinya, kalau tidak bisa berpasangan dengan ibunya, anaknyapun jadi. Hehehe.
Sampai-sampai Cak Imin seperti cacing kepanasan setelah Prabowo Subianto dan Puan Maharani bertemu dan main kuda-kudaan di Hambalang, takut Puan isi Cawapres Prabowo.Â
Takutkah Prabowo bila Cak Imin bubarkan atau tarik diri dari koalisi bersama Gerindra, tentu tidaklah takut bagi Prabowo Subianto. Prabowo Subianto tetap bisa masuk NU melalui Yeni Wahid, Mahfud MD ataupun Khofifah Indar Parawansa.
Baca juga:Â Menakar 3 Bacapres Partai NasDem, Siapa Korban?
Prabowo Subianto menjadi sasaran pilihan terbaik Cak Imin, karena berdasarkan dari beberapa pandangan, antara lain senioritas, fulus dan lainnya. Cak Imin juga tidak reken kandidat lain.
Juga dalam kalkulasi Cak Imin, hanya Prabowo Subianto yang bisa menariknya menjadi Cawapres dan potensi menang.
Sebenarnya Cak Imin tahu bahwa Prabowo enggan memilihnya sebagai Cawapres. Karena kekuatan Cak Imin kurang, NU tidak full mendukungnya. Yeni Wahid dan Mahfud MD serta Khififah yang juga punya pengaruh besar di NU, tidak akur dengan Cak Imin.
Baca juga:Â Oligarki Vs People: Jokowi dan Megawati di Simpang Jalan
Ya benar, karena kita tahu bersama bahwa kekuatan Cak Imin di NU tidak full, itu yang berbahaya bagi Prabowo Subianto.
Kalau Prabowo Subianto mau tarik suara NU secara signifikan, pilihannya bisa Khofifah Indar Parawansa atau Mahfud MD, bukan Cak Imin. Bila batal dengan Puan Maharani.
Jadi Pilpres 2024, Prabowo Subianto menjadi kunci kandidasi, namun Prabowo Subianto bisa kalah, bila salah memilih Cawapres.