Suksesor berhasil sama saja tidak bisa dimanfaatkan sesuai keinginan itu, apalagi kalau jagoannya kalah. Saat ini rakyat sudah cerdas politik, akan rugi saja bila tidak berada di tengah tengah rakyat sebagai negarawan yang dikagumi.
Seharusnya tidak perlu mengendorse suksesor, habis waktu saja untuk mengurus bangsa pada sisa tugas pemerintahan yang kurang dua tahun lagi. Kalau Presiden Jokowi ikut juga sibuk mengurus Capres dan Cawapres, itu urusan partai politik.
"Tidak ada yang jadi urusan negara dan perut rakyat, bila presiden dan para menteri semua ikut lalu lalang hanya urus pencapresan, malu ah"Â
Baca juga:Â Genderang "Perang" Jokowi Vs Megawati Ditabuh Melalui Musra Relawan Projo
Relawan Jokowi Harus Konsisten
Masih banyak janji Nawacita 1 dan 2 belum terselesaikan dan malah terbengkalai, dan itu akan menjadi bumerang bagi Presiden Jokowi sendiri ditengah masyarakat.
Sebagai relawan pendukung Presiden Jokowi, sejak dari Solo dan masuk Gubernur DKI Jakarta, dan selanjutnya mengawal Jokowi pada dua periode menjadi presiden, jadi sangat paham perjalanan - rekam jejak - politik itu.
Maka sedikit memberi saran kepada Presiden Jokowi bersama semua relawan dan para menteri, segera menyelesaikan janji-janji Nawacita 1 dan 2 yang belum terlaksana. [Baca: Janji Jokowi]
Seharusnya relawan Jokowi tidak ikut mengurus Capres dan Cawapres, karena membuka kekurangan/aib saja dan sangat jelas kelihatan kekeliruan dalam strategi berpolitik, sepertinya nampak stres akan pergi kekuasaan itu, santai saja Bro/Sis.
Baca Juga:Â Inilah KIB Perahu "Cadangan" Suksesor Presiden Jokowi di Pilpres 2024
Jokowi dan Relawan Tidak Perlu Sindrom