KIB akan menggodok visi misi dan program yang akan ditawarkan KIB di Pilpres 2024 mendatang, rencana pertemuan mereka di Surabaya, Jawa Timur pada 14 Agustus 2022.
Tapi pertemuan itu menurut penulis hanya formalitas saja sambil menunggu keputusan Presiden Jokowi.
Sebenarnya pertemuan KIB di Surabaya itu, lebih kurang sama maksudnya rencana gabungan relawan Presiden Jokowi yang akan melaksanakan Musyawarah Rakyat (Musra) di Solo, Surakarta Jawa Tengah pada 27 Agustus 2022. [Baca: 1]
Pertemuan Surabaya dan Solo itu hanya strategi atau taktik ulur waktu ambil unjuk kekuatan (show of force) saja, itu point pentingnya sebagai signal pada Megawati dan Prabowo Subianto serta Surya Paloh.
"Sebaiknya Presiden Jokowi tidak mendukung Ganjar Pranowo sebagai Capres dan kembali ke Megawati, dan Prabowo Subianto, itu cara terbaik untuk tahu diri dan berterima kasih."
Baca juga:Â Mengulik Kontradiktif Keinginan PDI-P dan NasDem di Pilpres 2024
Kalau Ketum PDI-P Megawati tetap ambisi mendorong Puan Maharani, berarti benar terjadi perpecahan prinsip antara Megawati dengan Presiden Jokowi beserta pengikutnya, termasuk Ganjar Pranowo dan semua tentu dipastikan akan angkat kaki dari PDI-P.Â
Lalu bagaimana nasib karir politik Putra dan Menantu Presiden Jokowi, Gibran (Walikota Solo) serta Bobby Nasution (Walikota Medan), tentu akan berimbas.
Karena sangat susah Megawati menerima Ganjar Pranowo sebagai Capres di PDI-P, ya memang benar. Terlanjur terjadi adanya kekeliruan komunikasi Ganjar Pranowo sebagai kader PDI-P dengan elit PDI-P, khususnya pada Megawati.
Juga sangat susah Ganjar Pranowo menembus setting awal, Prabowo-Puan. Formasi ini sebenarnya yang aseli dipegang bertiga oleh Megawati, Jokowi dan Prabowo Subianto (hal ini sudah saya tulis pada artikel artikel sebelumnya). [Baca: 2]
Baca juga:Â Injury Time: Prabowo Subianto Berjuang Sendiri