Tuhan Ymk melalui insiden Polisi Tembak Polisi, ingin bicara dan menunjukkan Kuasa dan Cinta-Nya pada manusia, rakyat Indonesia dan dunia bahwa sesungguhnya ada masalah lebih serius lagi yang perlu diungkap oleh Polri, oleh kita semua, ya melalui insiden itu.
Tidak ada masalah yang terjadi kalau tidak punya manfaat bagi manusia, sekalipun itu sebuah kegagalan atau musibah.
Semua memiliki hikmah kebaikan. Hanya pandai pandai saja manusia menyikapi setiap masalah yang timbul.
"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui," (QS Al-Baqarah: 216).
Baca juga:Â Ini Fakta Serius Kapolri, Tidak Mungkin Mau Salah Dua Kali
Benarlah yang dikatakan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Prof. Mahfud MD bahwa ini bukan kasus pembunuhan biasa, ada aspek psycho-hierarchical, dan ada psycho-politics-nya.
Aspek Psiko Hirarkis
Secara psiko hirarkis, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo melalui Timsus yang menangani pidana dan Inspektorat Khusus (Irsus) Polri yang menangani etika dan disiplin Polri, mulai menguasai dan sudah dibawah kendalinya.
Kita dukung terus kerja maksimal Polri, yakinlah bahwa Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tidak akan salah dua kali. Apalagi Presiden Jokowi memberi atensi cukup besar dan terus monitoring, beliau pasti tahu ada masalah besar dibalik ini.
"Saran pada Presiden Jokowi dan Menko Polhukam serta Kapolri, sekiranya kasus kasus besar lainnya itu terbongkar. Maka Brigadir Yosua Hutabarat, sebaiknya diberi kenaikan pangkat anumerta dan penghargaan pahlawan serta makamnya dipindahkan ke Taman Makam Pahlawan."
Baca juga:Â Datangi Mako Brimob, Putri Candrawathi Belum Diizinkan Besuk Ferdy Sambo