Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Gawat, Jokowi Bicara Kasus Brigadir "J" di Rapat Kabinet

3 Agustus 2022   04:00 Diperbarui: 3 Agustus 2022   04:10 2011
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selanjutnya pesan yang ketiga Presiden Jokowi menyatakan "Saya sudah sampaikan, usut tuntas, buka apa adanya, jangan ada yang ditutup tutupi, transparan," itu di Pulau Rinca, NTT, Kamis (21/7/2022).

Lalu pesan keempat, ini sepertinya sudah sangat gawat bagi Polri, karena melalui Rapat Kabinet Terbatas, dimana Presiden Jokowi minta kasus Brigadir "J" ini dibuka sejujur-jujurnya. Kalau ada yang disembunyikan, nanti akan terlihat kalau ada upaya seperti itu," di Istana Negara, Jakarta, Selasa (2/8/2022). 

Hal ini dipertegas lagi oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, Hukum dan Keamanan, Prof. Dr. Mahfud MD setelah Rapat Kabinet Terbatas itu, kepada media di Jakarta.

Baca juga: Soal Kasus Polisi Tembak Polisi, IPW: Kapolri Harus Patuhi Perintah Presiden Jokowi

Presiden Jokowi meminta kepada seluruh jajaran Polri untuk menjaga kepercayaan masyarakat. Ia berharap kasus ini tidak membuat kepercayaan rakyat terhadap Polri menurun.

"Yang penting untuk, agar, masyarakat tidak ada keragu-raguan terhadap peristiwa yang ada. Ini yang harus dijaga, kepercayaan publik terhadap Polri harus dijaga" demikian Jokowi pada Rapat Kabinet Terbatas di Jakarta. (2/8/2022).

Dari semua pesan, perintah dan maupun pernyataan Presiden Jokowi, sama saja pendapat umum atau publik mengatakan, bahwa percuma saja di skenario demikian rupa. Karena ahirnya akan terbongkar juga kebenaran yang sejati.

Presiden Jokowi dipastikan tidak akan tinggal diam, membiarkan masalah ini dikerjakan oleh Polri secara amburadul. Pasti diikuti dan dipantau terus, apalagi ekspektasi publik terhadap kasus ini sangat tinggi, jangan coba-coba ingin bermain.

Seri tulisan sebelumnya: Satu, Dua, Tiga, Empat, Lima, dan Enam.

Jakarta, 3 Agustus 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun