Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Hukum Artikel Utama

Polisi Tembak Polisi, Memilukan dan Memalukan

13 Juli 2022   20:46 Diperbarui: 15 Juli 2022   09:32 1498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Iluatrasi: Senjata Api. Sumber: Kompas

"Sebagai putera polisi, keadaan baku tembak ini cukup memilukan sekaligus memalukan, dulu orang tua kami jarang membawa senjata api ke rumah atau di luar jam dinas, tapi disimpan di kantor atau dititip kembali ke bagian logistik. Katanya pada kami anak dan keluarganya, untuk menjaga kemungkinan terburuk, dalam arti waspada" H. Asrul Hoesein, Founder GiF Jakarta.

Belajar dari kasus baku tembak antar polisi di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Polisi Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (8/7) sekitar pukul 17.00 WIB.

Dalam tulisan ini, bukan untuk membahas kronologis atas peristiwa tembak-menembak antara "Y" dan "E" atau isu dugaan adanya perselingkuhan ataupun perbuatan cabul oleh lelaki "Y" kepada perempuan "PFS".

Tapi, penulis ingin memberi sedikit pendapat dan usul pada Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si, perihal penguasaan atau izin membawa senjata api kepada anggota Polri di seluruh Indonesia.

Agar Kapolri Jenderal Listyo bisa dan mau mengambil momentum ini sebagai ruang untuk melakukan perbaikan ke arah disiplin yang tinggi dalam menguasai, menyimpan, membawa dan memakai senjata api oleh Polri dan jajarannya.

Sebuah pelajaran berharga yang harus dipetik bersama atas hikmah dari masalah tembak menembak yang dilakukan oleh anggota Polri di rumah komandannya (Kadiv Propam Polri), dimana kedua anggota polisi itu bekerja dalam satu ruang yang sama, satu komandan. Identik satu kesatuan keluarga.

Khususnya insan Polri untuk introspeksi dan termasuk pihak TNI, Kejaksaan atau instansi lain termasuk pihak swasta yang yang diberi izin oleh instansi atau negara untuk menyimpan, membawa, menguasai ataupun memakai senjata api, semua harus waspada terhadap barang ini, senjata api.

Kejadian yang memilukan sekaligus memalukan yang kebetulan terjadi di rumah dinas - rumah singgah - Kadiv Propam Polri, dimana Divisi Propam ini yang mengurusi kedisiplinan unsur internal Polri sendiri. 

Justru di sana terjadi ketidakdisiplinan dalam membawa dan menggunakan senjata api peluru tajam, seharusnya itu tidak terjadi oleh sesama polisi sendiri. Tapi ya sudah, nasi sudah jadi bubur.

Aturan Senjata Ekstra Ketat

Sebaiknya dibuat aturan ekstra disiplin yang maha ketat terhadap pemberian izin membawa dan memakai atau menguasai senjata api di luar dinas, khususnya insan Polri sebagai penjaga kamtibmas dan pengayom rakyat.

Termasuk penggunaan senjata api itu, kapan seharusnya membawa peluru tajam, peluru hampa atau kosong dan peluru karet. Semuanya harus diklasifikasi sesuai berat ringannya urusan yang diemban oleh anggota yang bersangkutan.

Kalau misalnya polisi diberikan tugas mengawal keluarga atau sebagai sopir komandan atau keluarganya, tidak perlu diberikan senjata api dengan peluru tajam. Ataupun sekalian tidak perlu membawa senjata api, untuk apa juga.

Peluru tajam dapat mematikan sasaran, karena dapat melakukan penetrasi ke dalam organ tubuh manusia. Beberapa penelitian menyebut peluru akan mematikan jika menembus otak.

Sementara peluru kosong atau hampa tidak benar-benar berisi peluru, tetapi hanya selongsong yang ditembakkan dengan proyektil, artinya hanya melumpuhkan saja.

Tujuan dari senjata api peluru hampa ini adalah untuk memberikan tembakan peringatan saja, karena ada efek suara ledakan dan percikan api. Peluru kosong atau hampa itu biasanya ditembakkan ke udara, agar efek suara yang dihasilkan maksimal.

Termasuk bila anggota Polri yang tidak menjalankan tugas negara yang berat, maka senjata api yang dikuasainya itu agar dikembalikan lagi pada bagian logistik yang punya kewenangan menyimpan dan memelihara barang-barang inventaris.

Nostalgia Keluarga Polisi

Sekadar berbagi pengalaman, kebetulan penulis dari keluarga Bhayangkara yang punya orang tua seorang polisi yang sangat disiplin membawa dan menggunakan senjata api.

Dulu orang tua kami jarang membawa senjata api pistol ke rumah, tapi disimpan di kantor atau dititip kembali ke bagian logistik Polri. Katanya pada kami anak dan keluarganya, demi menjaga kemungkinan terburuk alias waspada tingkat dewa.

Kenapa Polri dibekali ilmu beladiri (umumnya yudo atau karate) karena diupayakan dalam tugasnya, mampu menyelesaikan masalah tanpa harus menggunakan senjata api. Itu lebih bijak dan profesional sebagai polisi, umumnya polisi menguasai beladiri, yudo.

Senjata api dipergunakan bila memang dalam keadaan sudah terdesak. Terpaksa, tidak ada jalan lain lagi, barulah senjata api peluru tajam dipergunakan, itupun pada sasaran utama di kaki sampai lutut saja. 

Dalam penggunaan senjata api, ada standar operasional prosedure - SOP - yang harus diikuti oleh pemegang senjata api, melumpuhkan terlebih dahulu sebagai langkah prioritas.

Ingat, polisi adalah pagar atau penjaga kamtibmas dan pengayom masyarakat, apalagi sesamanya polisi harus dan mutlak akur. 

Wibawa polisi harus dijaga di masyarakat, jangan sampai berbuat sesuatu yang memalukan. Karena justru polisi sendiri yang tidak menjaga kamtibmas itu, waspadalah dan jaga institusi Polri.

Nostalgia Bersama Ferdy

Kebetulan Ayah Irjen Polisi Ferdy Sambo adalah Mayjen Polisi (Purn) Pither Sambo yang wafat pada tahun 2015 silam dan dimakamkan di kampung halamannya, Kabupaten Toraja Utara (Torut) Provinsi Sulawesi Selatan. (Baca: Sosok Putri Candrawati Istri Ferdy Sambo, Ayahnya Jenderal TNI, Sifat Aslinya Diungkap Sosok Ini).

Ayah Ferdy, almarhum Mayjen Polisi  Pither Sambo, satu angkatan dengan almarhum ayah kami - Hoesein - satu sekolah lanjutan keahlian polisi di Bandung sekitar tahun 1950-an yang lalu, Ferdy dan penulis belum lahir.

Ada enam orang polisi bersahabat dari berbagai kabupaten di Sulawesi Selatan datang ke Bandung melanjutkan pendidikan kejuruan atau keahlian polisi.

Waktu saat itu yang mencapai puncak pangkat tertinggi, sampai dua bintang hanya ayah Ferdy, lainnya paling tinggi sampai Komisaris Besar Polisi atau setingkat Kombes (Baca: Kolonel).

Ferdy mengikuti jejak ayahnya di kepolisian sampai menjadi perwira tinggi polisi berpangkat bintang dua saat ini, Irjen Polisi Ferdy masih bisa naik pangkat lagi, usianya masih memungkinkan. Sementara penulis pada jalur yang lain, pengusaha atau pemulung sampah.

Satu pesan kami kepada Adinda Irjen Polisi Ferdy Sambo, yang sabar dalam menghadapi masalah ini ya, dan sikapi secara positif kejadiannya. Pasti manfaatnya besar untuk keluarga Anda dan kepolisian secara umum.

Semua ada hikmah dari setiap kejadian yang ada. Semua masalah itu baik dan pasti baik, tergantung kita menyikapinya dan selalulah bijak dan positif dalam berpikir dan bertindak, saya yakin Anda bisa melewatinya, Aamin2.

Salama Topada Salama.

Jakarta, 13 Juli 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun