Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Indonesia Lestari Pilihan

Menjawab Keluhan Megawati, Anak Muda Tidak Inovatif?

23 April 2022   15:56 Diperbarui: 23 April 2022   16:14 862
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Megawati, Sumber: Kompas

Baca Juga: Megawati Minta Anak Muda Tak Takut Berkreasi

Program Nawacita 1 dan 2 terhadap pembentukan 2000 Desa Organik serta Subsidi Pupuk Organik semua gagal dilaksanakan oleh lintas K/L.

Penulis sangat tertantang atas keluhan Bu Mega menyebut tidak ada anak bangsa yang berani. Tidak demikian, itu salah persepsi. Jadi bukan tidak berani, tapi ruangnya ditutup oleh aparat birokrasi yang korup di Indonesia.

Ayo Bu Mega mari diskusi untuk mengurai persoalan sampah di Indonesia, ini nomor telpon saya 081287783331, siap berdiskusi dengan tim kerja Bu Mega. Kami sudah menemukan sistem tata kelola sampah, namun menteri-menteri Presiden Jokowi abaikan inisiatif dan kreatifitas anak bangsa.

Pembantu-pembantu Presiden Jokowi tidak melaksanakan UU. No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, dan beberapa regulasi turunannya. Khususnya Perpres No. 97 Tahun 2017 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga.

Jadi bukan masyarakat yang tidak kreatif atau inovatif dan tidak berani. Tapi justru menteri-menteri dan para pejabat eselon 1 dan 2 serta para ahli-ahli K/L yang status quo dan tidak berani inovatif. Kesemuanya ini diduga karena akibat mental korup yang menyelimuti para pejabat birokrasi pusat dan daerah, sehingga ruang dan waktu tertutup bagi anak bangsa yang cerdas.

Sibolga, 23 April 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Indonesia Lestari Selengkapnya
Lihat Indonesia Lestari Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun