Baca Juga:Â Menteri LHK: Ada 29 Ribu Hektare Lubang Tambang di Kawasan IKN
Ciptakan Areal Kreatifitas
Menteri LHK Dr. Siti Nurbaya Bakar mengakui di kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara terdapat sekitar 29 ribu hektare lubang eks tambang. Jumlah itu sekitar 2 persen dari total lubang tambang di wilayah Kalimantan Timur.Â
"Ini datanya untuk seluruh Kaltim itu bukaan tambangnya ada 154 ribuan. Yang di kawasan IKN catatan kami sementara 29 ribu, tapi memang kita sudah mengawali mencoba untuk ngecek dan melakukan uji coba pemulihan," ujar Siti saat rapat kerja dengan Komisi IV DPR, Senin (28/3). Sumber klik di Sini.
Upaya pemulihan lahan bekas tambang ini sesungguhnya pemerintah dan pemda dapat menjadikannya sebagai sumber inspirasi dan motivasi untuk mendorong masyarakat guna bersama-sama menciptakan lingkungan lebih hijau demi menjaga dan memelihara bumi yang lebih bersih dan resik, dengan memberdayakan sampah organik menjadi "penolong utama" dalam mereklamasi lahan pascatambang di seluruh Indonesia.
Keterbatasan sumber daya manusia serta kolaborasi antara pelaku usaha dan pemda dinilai menjadi kendala serius, hal ini perlu dibenahi. Situasi ini tercermin dari perusakan lingkungan yang terjadi di lokasi-lokasi tambang. Penambangan terus berpindah tanpa reklamasi, sudah seharusnya dihentikan sebelum bahaya besar datang akibat kelalaian kita bersama.
Kemenko Marives sebagai Kordinator Nasional Jaktranas Sampah dan lebih khusus KLHK sebagai leading sektor persampahan dan juga penanganan lahan pascatambang, sebaiknya duduk bersama lintas stakeholder yang ada dalam Perpres No. 97 Tahun 2017 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga (Jaktranas Sampah).
Mengacu pada Jaktranas Sampah, kiranya dapat menjadi tonggak perubahan tata kelola sampah sekaligus tata kelola lahan bekas tambang yang lahannya banyak menganga atau berlubang akibat pembiaran tanpa pemulihan menjadi lahan produktif untuk kembali dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia.
Jakarta, 29 Maret 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H