Lingkungan merupakan kombinasi dari alam dan budaya. Sebuah integrasi kapasitas multidisiplin yang merupakan terjemahan atas keragaman budaya Indonesia sebagai kunci pokok strategi baru bagi pembangunan berkelanjutan dan/atau pembangunan ekonomi hijau.
Dalam mewujudkan ekonomi hijau, kita harus memosisikan unsur budaya sebagai salah satu agregat atau pilar dari pembangunan berkelanjutan. Ahirnya mampu menciptakan kesejahteraan dan lapangan kerja serta menciptakan iklim inovasi sekaligus mampu meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup masyarakat.
Baca Juga:Â Sekunder PKPS Paling Siap Menjadi Koperasi Multi Pihak
Mulai dari Titik Nol Nusantara saat ini, Indonesia harus hindari dampak buruk terhadap lingkungan hidup dari setiap kegiatan sosial dan ekonomi serta untuk seluruh Indonesia, sehingga kelestarian lingkungan tetap terjaga (sustainable) pada masa sekarang dan pada masa mendatang.
Ekonomi hijau mampu meningkatkan kesejahteraan dan keadilan sosial yang dapat menghilangkan dampak negatif pertumbuhan ekonomi terhadap lingkungan dan kelangkaan sumber daya alam. Merujuk pada perekonomian yang berlarasan dengan keberagaman manusia dalam era globalisasi.
Jokowi Mematahkan Mitos
Presiden Jokowi sekaligus ingin mematahkan mitos yang menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak bisa dicapai tanpa mengorbankan lingkungan dan sumber daya alam. Mari kita dukung pemikiran besar atas konsep ekonomi hijau demi rakyat dan bangsa, agar benar-benar Indonesia bersih dan sehat daripada mental buruk dalam mewujudkan revolusi mental dalam membangun ekonomi hijau (baca: rakyat) di Indonesia.
Indonesia dalam membangun (nvestasi) hijau perlu didukung oleh dana publik, reformasi kebijakan bahkan terjadi perubahan regulasi. Maka konsep ekonomi hijau akan melengkapi ekonomi berkelanjutan ini, sehingga gaungnya (program) harus lebih besar secara nasional dan internasional. Namun tidak melupakan budaya dan kearifan lokal tetap terjaga.
Investasi di ekonomi hijau harus terus ditingkatkan dengan berpegang pada prinsip memanfaatkan aset sumber daya alam untuk kepentingan masyarakat, terutama masyarakat miskin yang bergantung pada alam untuk sumber kehidupannya.
Baca Juga:Â Modernisasi Koperasi Mutlak Berbasis Multi Pihak
Dari Tanah Kembali ke Tanah