Jadi sesungguhnya kedua jenis minyak tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Jika memilih menggunakan minyak kelapa sawit untuk memasak disarankan untuk mengganti minyak setelah 1-2 kali pakai. Sementara menggunakan minyak kelapa bisa saja dipakai sampai 3-4 kali.
Jika memilih minyak kelapa, maka disarankan menggunakan dengan porsi yang tidak berlebihan yakni kurang dari 20-30 gram sehari (setara dengan maksimal 2-3 sendok makan perhari).
Alternatif lainnya adalah mencoba minyak kelapa murni atau Virgin Coconut Oil (VCO) yakni minyak kelapa murni yang diproses dan disaring lebih lama, minyak ini sebenarnya jauh lebih sehat dan ekonomis.
VCO diduga sedikit lebih baik karena mengurangi efek bahayanya dibanding minyak kelapa olahan, meski komposisi asam lemaknya sangat mirip.
Apapun yang kita pilih ada satu hal yang perlu diingat bahwa sebisa mungkin batasi konsumsi minyak dan lemak dalam sehari. Apalagi jika memiliki kebutuhan khusus, misalnya menderita penyakit asam lambung.
Jadi sesungguhnya janganlah terlalu gelisah dengan kelangkaan minyak goreng ini, kita harus cerdas membaca fenomena kelangkaan minyak goreng ini. Karena semua ini dapat diduga akan ada impor minyak goreng dalam waktu dekat.
Mari kita kembangkan industri rumahan pada semua kabupaten dan kota di Indonesia, agar Indonesia tidak tergantung pada produksi minyak sawit yang dimiliki para pemodal besar. Mari kita lepaskan diri dari ketergantungan pihak lain, segera bangun kekuatan sendiri.
Jakarta, 11 Maret 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H