Labbaikallahumma labbaik, labbaikala syarikalaka labbaik, innalhamda wanni'mata laka walmulka laa syarikalaka. Rasulullah Muhammad SAW menyebutkan tentang pahala haji yang mabrur, "Barangsiapa menunaikan ibadah haji tanpa melakukan perbuatan keji dan maksiat, maka ia kembali seperti bayi yang baru lahir." (HR.Muslim).
Sedikit ingin berbagi, mungkin bisa menjadi referensi wisata religius untuk secepatnya atau segera berangkat menunaikan ibadah haji, tanpa harus menunggu antrian bertahun-tahun yang akan datang.
Insya Allah, walau pengalaman Penulis sudah dua puluh satu tahun telah menunaikan ibadah haji. Praktis agak lama, pastinya banyak perubahan disana, baik di Madinah Al-Munawwarah maupun di Makkah Al-Mukarramah.
Syukur Alhamdulillah, penulis telah menunaikan ibadah haji tahun 1999, pada usia 37 Tahun (lahir 7 April 1962). Praktis pada saat itu fisik masih segar dan kuat untuk melakukan berbagai kunjungan wisata ibadah di berbagai lokasi bersejarah di Madinah, Makkah dan Jeddah.Â
Ada satu janji pada Allah Swt saat berada di depan makam Rasulullah Muhammad SAW di Madinah tahun 1999 yang lalu, bahwa penulis tidak akan melaksanakan haji untuk kedua kalinya dan seterusnya. Cukup sekali saja, karena itu yang wajib dan selanjutnya hanya sunnah saja.Â
Semoga pembaca yang lain bisa mengikutinya. Tapi yang terpenting maksudnya untuk memberi kesempatan yang belum berhaji. Tapi ternyata benar ahirnya terjadi keterbatasan kuota.
Memang jelas bahwa di usia muda sangat nikmat dan nyaman dalam menjalankan ibadah haji. Syukur Alhamdulillah sudah dibuktikan kebenaran dari semua itu. Penulis berdoa agar pembaca sekalian bisa berangkat dan menikmati ibadah haji di usia muda.
Ibadah haji ini adalah ibadah yang banyak menguras tenaga atau energi, termasuk membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Karena memang selain harus mempersiapkan ongkos naik haji dan biaya-biaya lainnya selama dalam perjalanan. Juga terutama semua utang harus dilunasi dan persiapan biaya hidup kepada keluarga yang ditinggalkan di tanah air.
Menunaikan ibadah haji saat ini, bukan hanya persoalan biaya. Tapi terlebih kepada masalah tidak tersedianya kuota yang cukup, hal kuota ini menjadi masalah krusial. Harus menunggu antrian sampai berpuluh tahun lamanya, maka menjadi haji muda mustahil bila tidak merencanakan sejak dini.
Melaksanakan ibadah haji di negara kita Indonesia saat ini menjadi suatu ibadah yang sangat sulit untuk dilaksanakan, dikarenakan adanya "waiting list" yang sangat banyak menunggu antrian, sehingga masa tunggu untuk pemberangkatan haji menjadi sangat lama.