Sandi setidaknya telah membaca peta penjaringan Pilpres 2024 ke depan akan terjadi kekurangan kader pemimpin di partai saat ini atau secara umum memang harus diakui bersama bahwa di Indonesia sangat minim calon pemimpin (Capres atau Cawapres) dari kader partai manapun yang ada saat ini.
Sementara Sandi jelas masih ingin ikut pada Pilpres 2024 dan memang Sandi sangat berpeluang menjadi bakal calon Presiden atau Wakil Presiden pada Pilpres 2024 yang akan datang.
Harus diakui bahwa kader pemimpin Indonesia sangat minim. Peluang tersebut yang terbaca oleh Sandi. Ya menurut penulis, Sandi cerdas membaca situasi peta politik atau menarik perhatian dan simpati Presiden Jokowi yang sudah pasti ikut memengaruhi pencapresan yang akan datang.Â
Sebagaimana pada pemberitaan di Merdeka.Com dengan judul "Pilkada Kota Medan: Bobby Untung, Sandiaga Buntung". Penulis berbeda padang dari pengamat Politik Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin yang mengatakan, bahwa Sandi akan rugi bila menjadi pendukung Bobby Nasution.
Ujang Komarudin menganggap Sandi akan dicap pendukungnya sebagai orang yang tidak konsisten. Sebab, Sandi yang dulu berlaga sebagai calon wakil presiden lawan Jokowi, kini malah membantu menantunya sebagai timses di Pilkada.
Persoalan tidak konsisten yang diduga diperankan oleh Sandi itu sudah luntur dengan sendirinya, karena Prabowo sendiri yang menjadi pasangan Sandi terlebih dahulu yang sudah bergabung menjadi salah satu menteri di Kabinet Jokowi.
Wonosobo, 22 September 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H