Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Penguatan Sila Pertama Pancasila sebagai Pengawal New Normal

31 Mei 2020   18:31 Diperbarui: 31 Mei 2020   18:58 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pancasila. Sumber: KOMPAS/TOTO SIHONO

Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui Keputusan Presiden (Keppres) No. 24 Tahun 2016 tentang Hari Lahir Pancasila. Jokowi dalam pidatonya pada peringatan Pidato Bung Karno 1 Juni 1945 di Gedung Merdeka, Bandung pada 1 Juni 2016. Pemerintah telah menetapkan setiap 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila dan juga sebagai Hari Libur Nasional. 

Selain menyambut hari lahir pancasila juga pemerintah telah memutuskan memasuki fase new normal atau fase kenormalan baru atas pandemi Covid-19 yang masih bermukim di Indonesia dan akan dimulai pada 4 provinsi dan 25 kabupaten/kota awal bulan juni besok.

Dalam menghadapi pandemi Covid-19 yang melanda masyarakat dunia sejak ahir tahun 2019 dan di Indonesia sejak awal Maret 2020. Setelah Indonesia dalam masa work from home (WFH) dimana semua kegiatan di rumah saja. Tentu masyarakat sangat menginginkan kembali kepada aktifitasnya semula.

Kehidupan sudah pasti akan berubah dalam memasuki fase kenormalan untuk tetap dalam kewaspadaan mengatasi resiko wabah pandemi Covid-19. Kembalikan produktifitas dengan otimisme yang tinggi, bukan pesimisme atau ketakutan.

Sebagian daerah masih ada yang menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Sementara yang lain, pada tanggal 1 Juni 2020 Indonesia akan menuju kehidupan baru yang normal (new normal) bersamaan hari lahir
pancasila. Semoga momentum tersebut dapat dijadikan mktivasi dan kekuatan dalam menghadapi pandemi Covid-19. 

Sila Pertama sebagai Pusat Kendali

Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara Indonesia memiliki lima sila tersebut yang tidak dapat dipisahkan karena merupakan kesatuan utuh dan saling berkaitan satu sama lainnya atau tidak dapat dibagi-bagi lagi.

Kalau dilihat dari sila pertama soal Ketuhanan Yang Maha Esa, dengan memiliki keimanan yang kuat terlepas apapun agamanya, maka seluruh rakyat bisa bersatu dan mencegah hal -- hal negatif seperti menghadapi pandemi Covid-19 dan pada new normal segera kita menyetop perbuatan kotor seperti korupsi dan juga diskriminasi.

Setelah memiliki keimanan kuat, maka kita menuju pada sila kedua yaitu menjadi manusia yang adil dan beradab dalam kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara serta bergaul pada masyarakat internasional secara baik dan benar. Kita harus kembali menjaga keutuhan kekerabatan berbasis kemanusiaan.

Setelah sila kedua, akan muncul persatuan lalu dengan kuatnya persatuan antar sesama, keluarga, sebangsa dan se tanah air. Maka jika ada masalah harus kita selesaikan dengan kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan keadilan. Hasilnya, Indonesia menjadi negara yang memiliki keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Otimisme Pancasila Kawal New Normal

Hadapi pandemi Covid-19 dengan cara menyempurnakan kelima sila dari pancasila tersebut. Tentu dengan satu syarat utama adalah menguatkan pegangan kita pada sila pertama pancasila. Kembali bersandar pada agama masing-masing untuk introspeksi terhadap kekeliruan selama ini. Itulah makna atas pesan moral Tuhan Ymk melalui Covid-19.

Fakta membuktikan bahwa pandemi Covid-19 diturunkan Tuhan Ymk kepada manusia di bumi. Sangat jelas membawa pesan moral atau non fisik yang dominan, bukan pesan fisik kesehatan semata untuk urusan APD dan lainnya. Kita harus mencermati dalam makna inmateril bahwa kenapa harus jaga jarak ? Ada makna apa yang terkandung didalamnya.

Sesungguhnya Covid-19 hadir untuk mencuci habis sifat-sifat binatang yang dimiliki manusia dewasa ini. Tuhan Ymk membuktikan diri-Nya bahwa Dialah Yang Maha Kuasa, Kuasa diatas kuasa manusia yang sombong dan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan materi demi untuk kesenangan duniawi.

Pengakuan dan Penyadaran Sila Pertama Pancasila

Dalam masa pandemi Covid-19 yang sedari awal penulis lebih banyak menyoroti wabah pandemi ini dari sudut "pesan moral non fisik" bukan pada pesan kesehatan atau fisik. Walau kenapa Tuhan Ymk memberi kesan pada manusia hamba-Nya sedikit kegelisahan tentang fisikly, karena itulah kehidupan yang paradoks. 

Kita harus menjaga jarak pada aktifitas yang keliru, temasuk hidup kita jauh dari keluarga. Maka Tuhan Ymk memberi peringatan melalui wabah Corona. Mengajarkan untuk kita dekat keluarga. Semua itu merupakan teguran dan kasih sayang Tuhan pada manusia.  Maka dekatkan dan amalkan sila pertama pancasila sebagai tonggak perubahan yang lebih baik. 

Manusia diminta berpikir memakai akalnya, agar bisa membedakan dirinya dengan sifat binatang yang tidak punya akal. Maka bilamana manusia tidak mampu membaca tanda zaman dan terlebih tidak mampu menggunakan akal dan fikirannya, justru akan lebih hina daripada binatang itu sendiri.

Bangsa Indonesia sesungguhnya tidak perlu terlalu panik dan risau akan pandemi Covid-19 yang membawa pesan moral. Karena kunci solusinya adalah berpedoma pada makna pancasila yang berperan sebagai dasar negara. Khususnya pada sila pertama dan selanjutnya laksanakan perintah agama kita masing-masing dan menerapkannya dalam hidup kehidupan.

Pernyataan pancasila sebagai dasar negara tertulis di dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republilik Indonesia tahun 1945 "Ketuhanan yang Maha Esa" dalam sila pertama yang berarti kita sebagai bangsa Indonesia harus mengakui adanya Tuhan yang menciptakan semesta beserta isinya.

Di Indonesia, masyarakatnya harus memiliki kepercayaan terhadap Tuhan Ymk oleh masing-masing agama yang dianut. Ada enam agama yang diakui di Indonesia, yaitu Kristen Protestan, Kristen Katolik, Hindu, Buddha, Konghucu dan Islam. Sila pertama merupakan kunci pembuka dari semua sila yang ada.

Di dalam Sila pertama pancasila mencakup nilai-nilai agama untuk mengatur hubungan negara dan agama. Nila-nilai yang ada dalam pancasila juga sudah sangat relevan dengan ajaran masing-masing agama yang kita anut. Tanpa memahami sifat keesaan Tuhan, maka akan sulit berlaku adil terhadap sesama manusia. 

Terdapat juga harapan pada sila pertama pancasila ini, yaitu dengan kita percaya pada Tuhan maka kita tidak akan menyakiti saudara sebangsa. Menjaga silaturahim dan kerukunan sesama umat beragama. Kita adalah saudara yang harus memberi kasih sayang diantara kita. Hal itu tentunya akan menciptakan rasa kekeluargaan dan kerukunan untuk rakyat,  bangsa dan negara.

Dengan sila pertama pancasila itu pertanda bahwa kita mengakui ada langit diatas langit, ada kuasa Tuhan diatas kuasa dunia. Dalam pandemi Covid-19 Tuhan ingin menunjukkan bahwa Dia-lah penguasa sesungguhnya, serta ingin membuktikan keesaan-Nya. Itu juga merupakan dasar falsafah negara kita yang tercantum pada sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa. Manusia sama sekali tidak boleh sombong, harus bersatu saling bahu membahu. Tidak ada kehidupan tanpa perbedaan, dalam kondisi atau kesadaran atas perbedaan itu akan muncul solidaritas. 

Pesan moral utama yang diemban oleh Covid-19 adalah ingin merubah tabiat kotor manusia, yang suka memakan atau mengambil hak orang lain dan terlalu angkuh dalam kehidupannya. Seakan tidak ada kuasa selain Tuhan Ymk. Maka pemahaman dasar pada sila pertama yang baik, maka akan kita kawal new normal dengan penuh keyakinan untuk kembali pada kehidupan yang normal. 

Dalam mensukseskan dan mendukung New Normal dari pemerintah, sangat perlu Presiden Jokowi melakukan back up atau kombain strategi non materil dengan melibatkan Kementerian Agama untuk bersama tokoh lintas agama dalam rangka memaksimalkan penguatan sila pertama pancasila kepada masing-masing umat beragama. 

Peran atau penguatan spritual dalam hidup kehidupan yang perlu disampaikan kepada masyarakat, terkhusus pada pelaksana negara yang banyak lalai dalam tanggung-jawabnya. Terlalu koruptif dalam tugas dan tanggung jawab sebagai abdi negara. Sangat perlu dimengerti bahwa pandemi Covid-19 ini diturunkan oleh Tuhan Ymk penuh dengan makna dan kebaikan pada manusia agar segera bertobat dan berubah dengan penuh kesadaran.

Mari kita berdamai dengan pandemi Covid-19 dengan menyambut new normal. Sebuah bentuk syukur, karena semua yang diturunkan Tuhan Ymk ke muka bumi adalah bermanfaat bagi manusia. Termasuk wabah virus Corona, musibah ini pasti memiliki manfaat bagi manusia, bumi dan segala isinya. Tuhan pasti mempunyai rencana baik pada manusia dan bumi. Tidak ada hal yang perlu kita ragukan dari Tuhan Ymk dan tetap berprasangka baik pada Tuhan serta selalulah berpikir positif.

Sementara bersyukur pada Tuhan Ymk, artinya manusia harus berusaha mendekati si pemilik Virus Corona yaitu Tuhan. Untuk mengetahui siapa musuhmu, harus menjadi seperti mereka. Berbaur atau berdamailah dengan musuhmu yaitu si Corona. Melawan Corona harus dengan iman yang kuat. 

Sesungguhnya kehidupan yang hedonis atau koruptif dewasa ini, justru itu yang merupakan gaya hidup abnormal, itulah yang menghambat pembangunan suprastruktur dan infrastruktur Indonesia. Hal ini perlu kembali dinormalkan - the new normal - kembalikan kepada hakekat aselinya, bukan hanya bagaimana menghindari virus corona yang berlebihan secara fisik, tapi lebih kepada non fisik.

Karena sangat jelas Tuhan Ymk mengunci pintu ilmu-Nya, sehingga model atau rupa si corona tidak diketahui dan termasuk obat pencegah dan pengobatannya atau vaksin anti Corona belum ditemukan oleh siapapun sampai sekarang di seluruh dunia.

Jadi sangat jelas bahwa Tuhan Ymk, meminta manusia untuk introspeksi dan sekaligus melakukan perubahan pada cara hidup dan kehidupan yang berperikemanusiaan dan berketuhanan yang benar dan bijak.

Silaturahmi dan juga kepedulian pada rakyat jangan hanya sekedar topeng atau sandiwara. Jadi Tuhan Ymk sepertinya hanya membuka pintu taubatnya dalam makna turunnya pandemi Covid-19 di bumi Indonesia dan belahan dunia lainnya dan menutup pintu ilmunya. 

Marilah kita bersama mendukung pemerintah tanpa kehilangan semangat membangun yang tetap kritis dengan penerapan "Sila Pertama Pancasila" dalah hidup kehidupan sehari-hari, baik dalam keluarga, dunia kerja, berbangsa dan bertanah air Indonesia. Jalin silaturahim yang kondusif antar negara. Semua adalah satu kesatuan keluarga yang diciptakan oleh Tuhan Ymk sebagai khalifah dimuka bumi.

Selamat hari Lahir Pancasila dan selamat datang New Normal besok tanggal 1 Juni 2020. semoga pandemi ini bisa mengembalikan semangat pancasila agar kita mampu melaksanakan secara murni dan konsekuen dalam bidang pekerjaan masing-masing.Tetap jaga jarak aman, pakai masker, cuci tangan dengan sabun, karena virus fisik dan non fisik itu masih ada di sekitar kita.

Surabaya, 31/5/2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun