Terdapat juga harapan pada sila pertama pancasila ini, yaitu dengan kita percaya pada Tuhan maka kita tidak akan menyakiti saudara sebangsa. Menjaga silaturahim dan kerukunan sesama umat beragama. Kita adalah saudara yang harus memberi kasih sayang diantara kita. Hal itu tentunya akan menciptakan rasa kekeluargaan dan kerukunan untuk rakyat, Â bangsa dan negara.
Dengan sila pertama pancasila itu pertanda bahwa kita mengakui ada langit diatas langit, ada kuasa Tuhan diatas kuasa dunia. Dalam pandemi Covid-19 Tuhan ingin menunjukkan bahwa Dia-lah penguasa sesungguhnya, serta ingin membuktikan keesaan-Nya. Itu juga merupakan dasar falsafah negara kita yang tercantum pada sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa. Manusia sama sekali tidak boleh sombong, harus bersatu saling bahu membahu. Tidak ada kehidupan tanpa perbedaan, dalam kondisi atau kesadaran atas perbedaan itu akan muncul solidaritas.Â
Pesan moral utama yang diemban oleh Covid-19 adalah ingin merubah tabiat kotor manusia, yang suka memakan atau mengambil hak orang lain dan terlalu angkuh dalam kehidupannya. Seakan tidak ada kuasa selain Tuhan Ymk. Maka pemahaman dasar pada sila pertama yang baik, maka akan kita kawal new normal dengan penuh keyakinan untuk kembali pada kehidupan yang normal.Â
Dalam mensukseskan dan mendukung New Normal dari pemerintah, sangat perlu Presiden Jokowi melakukan back up atau kombain strategi non materil dengan melibatkan Kementerian Agama untuk bersama tokoh lintas agama dalam rangka memaksimalkan penguatan sila pertama pancasila kepada masing-masing umat beragama.Â
Peran atau penguatan spritual dalam hidup kehidupan yang perlu disampaikan kepada masyarakat, terkhusus pada pelaksana negara yang banyak lalai dalam tanggung-jawabnya. Terlalu koruptif dalam tugas dan tanggung jawab sebagai abdi negara. Sangat perlu dimengerti bahwa pandemi Covid-19 ini diturunkan oleh Tuhan Ymk penuh dengan makna dan kebaikan pada manusia agar segera bertobat dan berubah dengan penuh kesadaran.
Mari kita berdamai dengan pandemi Covid-19 dengan menyambut new normal. Sebuah bentuk syukur, karena semua yang diturunkan Tuhan Ymk ke muka bumi adalah bermanfaat bagi manusia. Termasuk wabah virus Corona, musibah ini pasti memiliki manfaat bagi manusia, bumi dan segala isinya. Tuhan pasti mempunyai rencana baik pada manusia dan bumi. Tidak ada hal yang perlu kita ragukan dari Tuhan Ymk dan tetap berprasangka baik pada Tuhan serta selalulah berpikir positif.
Sementara bersyukur pada Tuhan Ymk, artinya manusia harus berusaha mendekati si pemilik Virus Corona yaitu Tuhan. Untuk mengetahui siapa musuhmu, harus menjadi seperti mereka. Berbaur atau berdamailah dengan musuhmu yaitu si Corona. Melawan Corona harus dengan iman yang kuat.Â
Sesungguhnya kehidupan yang hedonis atau koruptif dewasa ini, justru itu yang merupakan gaya hidup abnormal, itulah yang menghambat pembangunan suprastruktur dan infrastruktur Indonesia. Hal ini perlu kembali dinormalkan - the new normal - kembalikan kepada hakekat aselinya, bukan hanya bagaimana menghindari virus corona yang berlebihan secara fisik, tapi lebih kepada non fisik.
Karena sangat jelas Tuhan Ymk mengunci pintu ilmu-Nya, sehingga model atau rupa si corona tidak diketahui dan termasuk obat pencegah dan pengobatannya atau vaksin anti Corona belum ditemukan oleh siapapun sampai sekarang di seluruh dunia.
Jadi sangat jelas bahwa Tuhan Ymk, meminta manusia untuk introspeksi dan sekaligus melakukan perubahan pada cara hidup dan kehidupan yang berperikemanusiaan dan berketuhanan yang benar dan bijak.
Silaturahmi dan juga kepedulian pada rakyat jangan hanya sekedar topeng atau sandiwara. Jadi Tuhan Ymk sepertinya hanya membuka pintu taubatnya dalam makna turunnya pandemi Covid-19 di bumi Indonesia dan belahan dunia lainnya dan menutup pintu ilmunya.Â