"Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia." Bung Karno.
Melanjutkan artikel sebelumnya "Peluang AHY dan Puan Maharani Menuju Pilpres 2024"(24/3) tertulis disana bahwa "Penentuan regenerasi yang tepat akan membawa organisasi ke arah yang lebih baik lagi, tapi sebaliknya bila dalam penentuan regenerasi ada perbedaan visi, kurangnya kekompakan, perbedaan kualitas dan masalah lainnya dapat saja merusak bahkan menghacurkan organisasi".
Dalam artikel ini, penulis mencoba melebarkan ruang bahasan selain Puan Maharani (PM) dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan Hanafi Rais (HR) dan Penanda Surya Paloh (PSP). Usia mereka tidak terpaut jauh berbeda, kecuali PSP yang paling muda.Â
PM lahir di Jakarta, 6 September 1973, AHY lahir di Bandung 10 Agustus 1978, HR lahir di Chicago, Amerika Serikat, 10 September 1979, PSP lahir di Singapura, 21 September 1988.
Baca Juga:Â Peluang AHY dan Puan Maharani Menuju Pilpres 2024
Sudahlah, kita positif thinking saja, bahwa ke empat putra-putri para Tokoh senior politik Indonesia, Megawati (Mega), Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Amien Rais (AR) dan Surya Paloh (SP). Jelas sudah menjadi target pertama untuk menjadi penerus cita-citanya.
Semua founding fathers partai politik (parpol) tersebut telah berjuang mendirikan dan membesarkan partainya masing-masing. PDIP oleh Mega, Partai Demokrat oleh SBY, PAN oleh AR dan Partai NasDem oleh SP.Â
Tidak dipungkiri, bahwa siapapun juga pasti punya ambisi dan cita-cita pribadi ingin mendorong generasinya dari internal putera-puteri sendiri. Itu masih wajar dan patut diterima sebagai realita kehidupan. Termasuk dalam dunia politik.Â
"Seribu orang tua hanya dapat bermimpi, satu orang pemuda dapat mengubah dunia".Bung Karno.
AHY dan Partai DemokratÂ