Sederhana dan tidak susah bagi Amien dan Zulhas untuk duduk bareng internal keluarga atau duduk di meja makan ala Nabi Muhammad membicarakan sekaligus mengurai benang kusut yang ada dalam PAN dan kelangsungan karier politik generasinya. Baik pada keluarganya, maupun PAN sendiri.
Karena yang pasti bahwa walau Amien Rais mendirikan partai baru, tidak akan berkembang partainya tersebut. Pamor Amien Rais tidaklah sehebat pada awal-awal reformasi. Harusnya para pendukung atau gerbong Amien Rais dan Hanafi Rais berpikir. Tapi nasi sudah jadi bubur ya ????
Amien Rais akan mengorbangkan anaknya sendiri karena syahwat politik yang mengebu-gebu tanpa pertimbangan dari berbagai sudut pandang. Apa seh yang Amien Rais cari ? Bukankah Amien sudah mengantar dan mengawal putera-puteri dalam bidang politik.
Misalnya Hanafi Rais seharusnya tidak perlu mundur dari seluruh jabatannya selaku Anggota DPR-RI dan sekaligus keluar dari PAN. Seharusnya bertahan saja sambil membenahi PAN bersama adik kandungnya Mumtaz Rais yang juga menantu Zulhas Ketum PAN.
Enaklah mereka meramu solusi, sepertinya keluarga Amien Rais dan Zulhas ini perlu belajar dan baca Strategi SunTzu. Kedua keluarga besar ini, mestinya duduk bersama dalam satu meja makan berputar, dengan hidangan kepiting bakau. Pasti menemukan solusi tanpa mengorbankan silaturahmi keluarga.
"Saya memang masih cukup muda dalam berpolitik, namun saya paham tata krama. Saya tidak menganut mental mutungan, cengeng, dan melodramatik dalam berjuang untuk kebaikan," ucap Mumtaz Rais.
Baca Juga:Â Tak Sejalan, Mumtaz Sebut Hanafi Rais Baper Politik
Seharusnya kedua orang tua ini, Amien Rais dan Zulkifli Hasan menurunkan sedikit ego syahwat politiknya demi generasi mereka dan PAN sendiri serta perbaikan iklim perpolitikan di Indonesia kearah yang lebih baik.
Tapi senyatanya Amien Rais merasa masih ada PR besar yang harus dikendalikannya sendiri. Begitu pula Zulhas seharusnya membaca potensi besar yang akan hilang bila Hanafi harus tinggalkan PAN. Yakin deh, kedua keluarga besar ini akan rugi dan ikut merugikan PAN sendiri.
Karena dengan adanya perang antara kubu politikus kawakan Indonesia Amien Rais dan Zulhas tersebut, rakyat atau konstituennya akan bersiap-siap meninggalkan semua kelompok ini. Karena sangat tidak memberi teladan dalam perjalanan politik yang sehat di negeri yang masih belajar demokrasi.
Surabaya, 10 Mei 2020