Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Apa Keinginan Amien Rais Belum Tercapai?

10 Mei 2020   17:59 Diperbarui: 10 Mei 2020   18:01 1386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sederhana dan tidak susah bagi Amien dan Zulhas untuk duduk bareng internal keluarga atau duduk di meja makan ala Nabi Muhammad membicarakan sekaligus mengurai benang kusut yang ada dalam PAN dan kelangsungan karier politik generasinya. Baik pada keluarganya, maupun PAN sendiri.

Karena yang pasti bahwa walau Amien Rais mendirikan partai baru, tidak akan berkembang partainya tersebut. Pamor Amien Rais tidaklah sehebat pada awal-awal reformasi. Harusnya para pendukung atau gerbong Amien Rais dan Hanafi Rais berpikir. Tapi nasi sudah jadi bubur ya ????

Amien Rais akan mengorbangkan anaknya sendiri karena syahwat politik yang mengebu-gebu tanpa pertimbangan dari berbagai sudut pandang. Apa seh yang Amien Rais cari ? Bukankah Amien sudah mengantar dan mengawal putera-puteri dalam bidang politik.

Misalnya Hanafi Rais seharusnya tidak perlu mundur dari seluruh jabatannya selaku Anggota DPR-RI dan sekaligus keluar dari PAN. Seharusnya bertahan saja sambil membenahi PAN bersama adik kandungnya Mumtaz Rais yang juga menantu Zulhas Ketum PAN.

Enaklah mereka meramu solusi, sepertinya keluarga Amien Rais dan Zulhas ini perlu belajar dan baca Strategi SunTzu. Kedua keluarga besar ini, mestinya duduk bersama dalam satu meja makan berputar, dengan hidangan kepiting bakau. Pasti menemukan solusi tanpa mengorbankan silaturahmi keluarga.

"Saya memang masih cukup muda dalam berpolitik, namun saya paham tata krama. Saya tidak menganut mental mutungan, cengeng, dan melodramatik dalam berjuang untuk kebaikan," ucap Mumtaz Rais.

Baca Juga: Tak Sejalan, Mumtaz Sebut Hanafi Rais Baper Politik

Seharusnya kedua orang tua ini, Amien Rais dan Zulkifli Hasan menurunkan sedikit ego syahwat politiknya demi generasi mereka dan PAN sendiri serta perbaikan iklim perpolitikan di Indonesia kearah yang lebih baik.

Tapi senyatanya Amien Rais merasa masih ada PR besar yang harus dikendalikannya sendiri. Begitu pula Zulhas seharusnya membaca potensi besar yang akan hilang bila Hanafi harus tinggalkan PAN. Yakin deh, kedua keluarga besar ini akan rugi dan ikut merugikan PAN sendiri.

Karena dengan adanya perang antara kubu politikus kawakan Indonesia Amien Rais dan Zulhas tersebut, rakyat atau konstituennya akan bersiap-siap meninggalkan semua kelompok ini. Karena sangat tidak memberi teladan dalam perjalanan politik yang sehat di negeri yang masih belajar demokrasi.

Surabaya, 10 Mei 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun