Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Hanya Sampah Bisa Menolong Swasembada Pangan Indonesia

5 Mei 2020   09:25 Diperbarui: 5 Mei 2020   09:38 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baca Juga: PR Besar Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo

Seharusnya menjadi perhatian khusus Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL). Wahai si Komandan SYL segera merubah mindsetnya ke arah pertanian organik. 

Kondisi tanah pertanian Indonesia sudah jenuh dengan pupuk kimia. Ayo, mana gebrakanmu si Komandan ? Hati-hati Komandanku, nanti kena reshuffle !!! Sekedar ingatkan saja.  

Ingat Saudaraku SYL, pertanian organik akan banyak memberikan keuntungan ditinjau dari beberapa sudut pandang, seperti:

  1. Gatra peningkatan kesuburan tanah dan peningkatan produksi tanaman maupun ternak,
  2. Gatra lingkungan dalam mempertahankan keseimbangan ekosistem,
  3. Gatra ekonomi akan lebih menghemat devisa negara untuk mengimpor pupuk, bahan kimia pertanian, serta memberi banyak kesempatan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan petani.

Baca Juga: Jokowi: Waspadai Peringatan FAO, Pandemi Corona Bisa Berdampak pada Langkanya Pangan

Rekomendasi untuk Presiden Jokowi 

  1. Perkuat kerjasama lintas menteri, khususnya antara Kementerian Pertanian, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta Kementerian Koperasi dan UKM.
  2. MoU atau SKB lintas menteri terkait. Biar masalah "desa organik" di tanggung bersama, termasuk perusahaan CSR dan para ahli di bidangnya.
  3. Pemerintah harus buka diri dan jangan alergi dengan kritik dan masukan. Indonesia negara besar harus dibangun dengan kebersamaan alias gotong royong.
  4. Pemerintah harus memanfaatkan sampah organik sebagai bahan baku utama pupuk organik. hanya sampah yang bisa menolong swasembada pangan Indonesia.
  5. Cabut subsidi pupuk organik dan konversi prasarana dan sarana instalasi pengolahan sampah organik (IPSO) berbasis komunal bekerja sama antara kelompok tani dan kelompok pengelola bank sampah di wilayah masing-masing.

Baca Juga: Ancaman Krisis Pangan, Jokowi Minta BUMN Buka Sawah Baru

Tanpa pertanian organik mustahil Indonesia dapat mencapai target swasembada pangan, tanah pertanian sudah mati ditelan pupuk kimia. Hanya sampah organik yang melimpah itu dapat menolong Indonesia.

Beras sebagai bahan pangan utama menjadi target utama pemerintahan untuk dapat mencapai swasembada. Maka absolut meninggalkan pertanian konvesnsional menuju pertanian organik.

Surabaya, 5 Mei 2020 (12 Ramadan 1441)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun