Baca Juga:Â Sebelum Corona COVID-19, Ibadah Haji Pernah Terkendala pada 6 Periode Ini
Pastinya dan sangat diyakini bahwa Tuhan melalui si Corona bermaksud menegur atau meminta dan memerintahkan kepada semua manusia di muka bumi tanpa kecuali untuk segera bertobat dan melakukan introspeksi dan merestorasi diri dalam gaya hidup atau sikap dalam bermasyarakat.
Tidak perlu dipermasalahkan lagi tidak adanya shalat Tarawih berjamaah dan shalat Jumat di masjid. Diganti saja dengan shalat Zuhur. Sementara shalat Tarawih dengan mudah dilaksanakan sendiri di rumah atau secara berjamaah dengan keluarga, seumur tidak akan dapat bonus seperti ini. Hanya dengan Corona, bisa dapat dispensasi dari Tuhan Ymk.Â
Kalau kita menyadari semuanya, patutlah kita bersyukur adanya Covid-19. Anggaplah semua ini merupakan hadiah berlimpah dari Allah Swt. Ataukah sekiranya umat muslim dalam keadaan bersalah, berarti pemerintah dan ulama yang menanggung dosanya bila tidak berjamaah di masjid. Â Jadi sesungguhnya tidak ada masalah ?
Jadi semuanya tidaklah menjadi problem dan termasuk pula bahwa dengan ditiadakannya shalat Tarawih berjamaah di masjid, juga tidak mengurangi keberkahan Ramadan. Sedikitpun tidak ada mengurangi kesucian Ramadan.
Pada prinsipnya kehadiran pandemi Covid-19 bila dihayati mendalam berdasar ilmu, iman dan taqwa. Tidaklah menjadi masalah apalagi menyulitkan, justru akan memberi pembelajaran hidup kehidupan yang lebih cerah di masa yang akan datang.
Marilah bersama menerimanya dengan hati yang lapang serta ihlas dan sabar, agar Covid-19 segera pulang ke habitatnya bersama berahirnya Ramadan. Selanjutnya manusia melakukan perubahan demi kehidupan yang lebih baik lagi. Insya Allah, Aamin Yra.
Surabaya, 12 Ramadan 1441 H | 5 Mei 2020 M
SumberFoto: di Sini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H