Manusia Terlena dan Sombong
Bila disadari, kita manusia terlalu seenaknya memperlakukan alam dan tidak adil terhadap sesama manusia. Kepedulian sudah merosot tajam. Terlalu mengedepankan duniawi yang sempit atau bersifat hedonisme. Padahal itu hanya mampir parkir hidup sementara saja.
Kebohongan dan korupsi merajalela, hidup dan kekuasaan dunia disalahgunakan. Seakan tidak ada pengawasan dari rakyat dan Tuhan Ymk. Kekuasaan diperlakukan semena-mena, melupakan nurani dan akal sehat. Empati hilang ditelan kerakusan kuasa dan materi.
Baca Juga:Â Daftar 15 Negara yang Belum Terkena Virus Corona, di Mana Saja?
Wabah Covid-19 datang secara massal. Corona Membawa pesan atau massage yang paripurna. Bukan semata urusan kesehatan saja. Tapi seluruh sendi-sendi kehidupan, rumah tangga dan urusan kemanusiaan secara global.
Sangat kompleks sekali, berkaitan dengan dimensi hukum, birokrasi, tata negara, pangan, ekonomi, keamanan nasional, hubungan bilateral dan internasional, hubungan ketenagakerjaan, hubungan negara dengan rakyat, rakyat dengan rakyat.
Terlebih, secara detail memberi teguran pada sikap kejujuran dalam beragama. Termasuk urusan sampah. Dimana sebagian besar penduduk planet ini, melakukan perlawanan dan penjelasan yang sangat bertentangan dengan kenyataan.
Mengaku menjaga dan memelihara bumi dengan jargon ramah lingkungan, padahal tidak ada efek dan kerja nyata. Hanya yang tersisa dan nampak adalah keinginan untuk mengelabui alam dalam kepentingan diri dan kelompoknya. Merampas hak-hak rakyat.Â
Baca Juga:Â Kenapa Corona Tidak Melirik Orang Gila ?
"Demi Masa. Sesungguhnnya manusia benar-benar berada di dalam kerugian." Manusia di dunia ini seperti berjalan di atas tali yang terbentang di udara, tanpa pelindung dan tanpa keahlian, jika salah sedikit melangkah ke kanan atau ke kiri, maka tubuh kita tidak akan seimbang, tali bergetar dan kita jatuh tak terselamatkan.
Eliminasi Paripurna si Covid-19