Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Si Corona Tamu Terhormat Tanpa Pilih Kasih

6 April 2020   17:25 Diperbarui: 8 April 2020   10:36 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: CoronaVirus. Sumber: Kompas

Perlakukanlah setiap orang dengan kebaikan hati dan rasa hormat yang tulus. Meski mereka berlaku buruk padamu. Karena semua itu merupakan cara Tuhan dalam memberi ujian ataupun cobaan. Ingatlah bahwa penghargaan pada orang lain bukan karena siapa mereka, tapi karena siapakah diri kita. Jelas pesan singkat itu juga disampaikan oleh Tuhan melalui Corona.

Baca Juga: Tanpa Corona, Pengelola Sampah Wajib Mendapat Insentif Pajak

Corona Menutup Pintu Ilmu

Yakin bahwa Tuhan mengutus Corona untuk membuktikan ke"Esa"an-Nya pada manusia yang sombong dan hina dina. Tuhan menutup pintu ilmu dengan fakta bahwa belum ditemukan obat penangkal atau pengusir Si Corona.

Dengan ditutupnya pintu ilmu oleh Tuhan berarti yang terbuka hanya pintu tobat. Maka pasti di ujung kepergian Corona, Tuhan akan memunculkan obat atau pengusir Corona dengan biaya atau obat murah dalam arti mudah diperoleh bagi si kaya dan si miskin. Berarti di Corona mengharapkan manusia untuk kembali ke jalan yang benar.

Artinya antara obat si kaya dan si miskin, harga dan kategori yang sama. Tanpa ada perbedaan (generik dan non generik atau obat paten bermerek), obat Corona pasti standar generik untuk semua kalangan. Tuhan pasti akan memperlihatkan bukti keadilannya disana. 

Baca Juga: Belajar Gratis Kelola Sampah dalam Masa Work From Home

Si Corona Membawa Pesan untuk Bumi

Sebagaimana kehidupan sebelumnya dengan sekat tembok tebal, si kaya dan si miskin. Corona memaksa kehidupan tanpa sekat lagi antar manusia. Tentu Tuhan sudah inginkan pembelajaran demikian adanya agar manusia bertobat. Sungguh mulia dan begitu peduli Tuhan terhadap manusia sebagai penjaga buminya.

Maka, sebagai penggiat di persampahan sedikit memberi pesan tambahan yang mungkin termasuk hasil pembelajaran dalam memaknai Corona. Agar para stakeholder sampah Indonesia yang keras hati, agar berhenti berkamuplase terhadap gembosan issu plastik.

Ahiri kehidupan picik dalam menghadapi sampah yang penuh intrik kejam. Seakan ingin menjaga bumi dari sampah, padahal sesungguhnya semua itu sandiwara belaka. Label ramah lingkungan itu hanya sebuah "pemanis" dalam mendepak persaingan bisnis, untuk melancarkan urusan pemenuhan syahwat materi dan kekuasaan semata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun